"Artinya, bahasa yang dipahami dan diucapkan pertama kali oleh seseorang itulah yang menjadi bahasa ibu orang tersebut," katanya.
Lebih luas lagi, sambung Bey, Indonesia sangat kaya akan bahasa daerah, tentunya bahasa ibu pun sangat beragam.
Menurut Laboratorium Kebhinekaan Bahasa dan Sastra, bahasa ibu yang ada di Indonesia sebanyak 718 bahasa.
Maka dari itu, Bey mengajak semua pihak melestarikan bahasa ibu agar tidak punah. Apalagi jika jarang digunakan oleh masyarakat dan tidak lagi dipedulikan serta tergeser oleh bahasa yang lebih dominan, seperti bahasa Indonesia atau bahkan bahasa asing.
"Beli jambu di balai kota, beli mangga di Cisangkan, bahasa ibu adalah budaya kita, mari kita jaga dan lestarikan," pesan Bey lewat pantun.
Revitalisasi bahasa daerah
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jabar Herawati mengungkap bahwa Festival Tunas Bahasa Ibu 2023 merupakan bagian dari revitalisasi bahasa daerah.
"Upaya melestarikan bahasa, budaya, dan sastra Sunda merupakan tanggung jawab kita bersama," kata Herawati.
"Selain masyarakat sebagai pemilik bahasa, pemerintah pun harus turut andil dalam pelestarian bahasa ini," tambahnya.