Utang Pertamina Bikin Ahok Geleng-Geleng Kepala, Ini Jumlahnya

- 16 September 2020, 20:05 WIB
Bongkar Aib Pertamina, Ahok: Sudah Copot Jabatan, Kok Masih Digaji Sama?
Bongkar Aib Pertamina, Ahok: Sudah Copot Jabatan, Kok Masih Digaji Sama? /Instagram @basukibtp/

JURNALGAYA - Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyampaikan kekesalannya pada Pertamina. Pasalnya, BUMN ini terus menambah utang.

Ahok mengaku sering geleng-geleng kepala dengan berbagai kebijakan direksi Pertamina atas keputusan bisnis yang sering kali tak masuk akal dalam kalkulasi bisnis.

Dikutip dari Antara, akibatnya kebijakan tersebut, Pertamina harus menanggung utang dengan jumlah yang cukup besar.

Misalnya, kebijakan mengakuisisi sumur minyak di luar negeri serta pembelian ladang minyak yang dilakukan lewat utang.

Baca Juga: Kebobrokan Dibongkar Ahok, Pertamina Angkat Bicara

"Sudah ngutang 16 miliar dollar AS, tiap kali otaknya pinjam duit terus, saya sudah kesal ini. Pinjam duit terus, mau akuisisi terus," kata Ahok, dikutip dari tayangan yang diunggah akun YouTube POIN dan dilihat pada Rabu (16/9/2020).

Selain secara hitungan bisnis kurang menguntungkan, Ahok meminta Pertamina sebaiknya fokus pada eksplorasi ladang minyak dalam negeri.

"Saya bilang tidak berpikir untuk eksplorasi, kita masih punya 12 cekungan yang berpotensi punya minyak, punya gas. Ngapain di luar negeri? Ini jangan-jangan ada komisi ini, beli-beli minyak ini," ucap Ahok.

Utang Pertamina

Berdasarkan laporan keuangan Pertamina per 30 Juni 2020 yang belum diaudit, perusahaan minyak tersebut memiliki utang sebesar 40,56 miliar dollar AS atau setara Rp 602,43 triliun. Jumlah tersebut naik 13,1 persen dari akhir tahun lalu sebesar 35,86 miliar juta dollar AS.

Baca Juga: Terkonfirmasi COVID-19, Dino Patti Jalal Dirawat di ICU RSPAD

Utang tersebut terdiri dari utang jangka pendek sebesar 13,14 miliar dollar AS atau Rp195,12 triliun dan utang jangka panjang sebanyak 27,42 miliar dollar AS atau Rp407,18 triliun.

Utang jangka pendek tersebut, naik 8,05 persen dari 12,16 miliar dollar AS dan utang jangka panjang meningkat 15,69 persen dari 23,7 miliar dollar AS.

Utang jangka pendek terdiri dari pinjaman jangka pendek sebanyak 2,14 miliar dollar AS, utang usaha sebesar 3 miliar dollar AS, utang pemerintah 1,17 miliar dollar AS, utang pajak 719,9 juta dollar AS, beban akrual 2,65 miliar dollar AS, utang obligasi 391,37 juta dollar AS, dan beberapa utang lainnya.

Sementara utang jangka panjang terdiri dari utang pemerintah sebanyak 783,31 juta dollar AS, utang obligasi sebesar 14,56 miliar dollar AS, liabilitas pajak tangguhan 3,66 miliar dollar AS, dan beberapa utang lainnya.

 

Editor: Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x