Sinyal Jajaran Direksi PT Pertamina Segera Dirombak

- 17 September 2020, 11:31 WIB
PT Pertamina (Persero)
PT Pertamina (Persero) /


JURNALGAYA - Sentilan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kepada jajaran direksi sebagai sinyal bakal adanya perombakan direksi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat dari Universitas Paramadina Hendri Satrio seperti dilansir Antara, Kamis, 17 September 2020.

"Ada dua hal kemungkinan maksud bicara Ahok. Pertama, sinyal akan ada perombakan direksi. Kedua, ya Ahok sedang cari panggung," ujarnya seperti dilansir Antara,

Menurutnya, Ahok sebagai Komut Pertamina memiliki wewenang untuk membenahi perusahaan pelat merah tersebut bila disinyalir ada kebijakan yang tidak tepat.

Baca Juga: Ingin Bubarkan Kementrian BUMN dan Buka Borok Pertamina, Ahok Temui Erick Thohir

"Ya diberesin saja, saya rasa dia punya wewenang untuk itu. Tidak perlu berbicara kritik melalui media sosial. Kasihan sama pekerja Pertamina yang sudah bekerja dengan baik dan benar, terkena imbasnya," terang dia.

Ekonom dari Universitas Gajah Mada Fahmy Radhi menilai kritik Ahok ke Pertamina bisa diartikan agar perusahaan lebih transparan dalam mengelola bisnisnya.

"Saya rasa, itu bukan membuka aib perusahaan. Tapi bermaksud agar secara tata kelola perusahaan, Pertamina agar lebih transparan," katanya.

Baca Juga: Realme 7 dan Realme 7i Diperkenalkan Hari Ini di Indonesia, Begini Spesifikasi dan Hargarnya

Fahmy mengungkapkan Ahok menyadari betul salah satu tugasnya sebagai Komut adalah membasmi mafia migas di Pertamina.

Sebelumnya, Ahok membuka bobrok manajemen Pertamina secara lugas lewat akun Youtube Poin, Senin 14 September. Sebagai komisaris utama, Ahok mengatakan manajemen hobi melobi menteri terkait pergantian direksi perusahaan.

Bahkan, Ahok tak tahu soal pergantian direksi yang baru saja dilakukan di tubuh Pertamina. Makanya, ia mengaku sempat marah-marah ke manajemen.

"Ganti direktur bisa tanpa kasih tahu saya. Saya sempat marah-marah juga. Direksi-direksi semua mainnya lobi ke menteri karena yang menentukan itu menteri," kata Ahok.

Baca Juga: Amerika Serikat Terang-terangan Mengaku Kalah Kekuatan Militer dari China

Kemudian, ia bilang tak ada perubahan gaji karyawan meski yang bersangkutan sudah dicopot atau pindah posisi. Misalnya, karyawan A mendapatkan gaji Rp100 juta, tapi setelah dicopot atau pindah jabatan jumlah gaji yang diterima tetap sama.

"Masa dicopot gaji masih sama. Alasannya karena orang lama. Ya harusnya gaji mengikuti jabatan Anda kan. Tapi mereka buat gaji pokok besar semua. Jadi bayangkan gaji sekian tahun gaji pokok bisa Rp75 juta. Dicopot, tidak ada kerjaan pun dibayar segitu. Gila saja nih," imbuh Ahok.

Selain itu, Ahok juga mengungkapkan kekesalannya soal pengelolaan utang di Pertamina. Pasalnya, perusahaan terlalu mudah menarik utang, padahal sudah memiliki beban utang yang tinggi.

"Sudah utang US$16 miliar. Tiap kali otaknya minjam duit. Saya kesel nih," kata Ahok.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x