Kejadian di Rancaekek Tornado atau Puting Beliung? Ini Kata Pakar Sains Atmosfer ITB

JURNAL GAYA – Bencana alam berupa pusaran angin yang berkekuatan besar, menyapu daerah Rancaekek dan mengakibatkan kerusakan serta masyarakat terluka.

Fenomena pusaran angin melanda wilayah Rancaekek dan sekitarnya, terjadi pada Rabu 21 Februari 2024 petang.

Di sepanjang Jalan Raya Rancaekek, terlihat kerusakan jalan dan bangunan yang parah. Pusaran angin yang terbentuk terlihat seperti tornado, sehingga banyak masyarakat yang menganggapnya bencana tornado, ataukah fenomenan tersebur hanya angin puting beliung saja? 

Baca Juga: Jadwal Acara GTV Hari Ini 3 Maret 2024, Ada Big Movies Platinum: Giant Python, Detective Dee The Sly Red Eye

Dosen Program Studi Meteorologi, Dr. Nurjanna Joko Trilaksono, S.Si., M.Si., dari Kelompok Keahlian Sains Atmosfer, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB), Institut Teknologi Bandung (ITB), memaparkan fenomena di Rancaekek tersebut. Hal tersebut disampaikan beliau melalui webinar “Tornado Rancaekek, 21 Februari 2024” yang digelar di Ruang Rapat FITB, Jumat, 1 Maret 2024.

Kajian mengenai fenomena ini diawali dengan survei kondisi lapangan yang dibantu Tim Lab Meteorologi Terapan ITB. Survei dilakukan pada Kamis (22/2/2024) dan Minggu (25/2/2024) dengan metode tanya jawab secara langsung kepada masyarakat yang terdampak. Berdasarkan tanya jawab tersebut, di hari fenomena pusaran terjadi, tepatnya pukul 15:34 WIB, terlihat pusaran yang tidak tetap di bawah awan. Setelah sepuluh menit, pada pukul 15:44 WIB, terdapat pusaran yang muncul di permukaan. Pusaran tersebut terus berjalan hingga diperoleh panjang jalur sekitar 4 kilometer, dari timing yang ada, dapat diperkirakan bahwa kecepatan rambat dari apa yang terlihat di pusaran kurang lebih 15 km/jam dengan perkiraan pusaran hidup dan berjalan sekitar 30 menit.

Luas area kerusakan mencapai 305 hektare dengan lebar 516 meter. Tipe-tipe kerusakan yang terjadi mulai dari atap yang hilang, bangunan roboh, dan pohon tumbang.

Pantauan citra Satelit Himawari-9 di daerah cekungan Bandung sekitar Bandung Timur menunjukkan bahwa pada pukul 14:00 WIB daerah sekitar Rancaekek relatif cerah dan clear, sedangkan satu jam berikutnya mulai terdapat awan-awan yang tumbuh. Awan ini merupakan awan cumulonimbus yang tumbuh secara cepat di tropopause.

Baca Juga: TERLENGKAP! Inilah Kunci Jawaban Game Words of Wonders (WOW) Teka-teki Harian, Minggu, 3 Maret 2024