Mike Tyson, 38 Kali Ditangkap Polisi, Hidup di Jalanan, hingga Juara Tinju Dunia

- 3 Oktober 2020, 05:45 WIB
Mike Tyson
Mike Tyson /Doc Skysport

JURNALGAYA - Sebagian orang mungkin melihat Mike Tyson sebagai juara tinju dunia. Namanya sejajar dengan petinju dunia Muhammad Ali.

Hal ini membuat nama Mike Tyson moncer dan menjadi orang terkenal di dunia, tak terkecuali Indonesia.

Namun rupanya, banyak hal yang menarik dari Mike Tyson. Bukan hanya prestasinya, tapi hidupnya yang keras dan kelam.

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG Wawancara Susi Pudjiastuti dengan Mike Tyson di Mola TV, Ini Link-nya

Menginjak remaja, tepatnya saat berusia 13 tahun, Mike Tyson ditangkap polisi. Kisah masa lalunya yang kelam tak lantas membuat Mike Tyson terjerembab dalam keterpurukan meski dirinya telah 38 kali tertangkap polisi.

Namun, karena perkelahian yang sering dia lakukan di jalanan, justru menjadi cikal bakal dari kemampuan hebat Mike Tyson dalam meninju orang.

Seperti diberitakan ZonaJakarta dalam artikel Ini Link Live Streaming Wawancara Susi Pudjiastuti dengan Legenda Tinju Dunia Mike Tyson di Mola TV, pada usia ke-20, Tyson berhasil menjadi petinju termuda yang menjadi juara dunia tinju kelas berat.

Dikutip dari Seputar Tangsel, petinju berjuluk si leher beton tersebut sempat menjadi sorotan usai mendadak melankolis gara-gara menemukan foto ibunya untuk pertama kalinya sejak ia meninggal ketika Mike Tyson berumur 16 tahun.

Baca Juga: Cai Changpan, Napi yang Kabur dari Lapas Tangerang, Pernah Ikut Pelatihan Militer di China

Melalui akun resmi instagramnya, Tyson menjelaskan bahwa foto tersebut diambil di tahun 1947.

"Ibuku di tahun 1947. Aku baru saja melihat foto ini untuk pertama kalinya hari ini. Dia masih berusia 20 tahun kala itu. Ibu ku tumbuh besar dengan mengenal Malcolm X, Miles Davis (musisi Jazz), dan Harlem Globetrotters," tulis @miketyson di Instagram, Minggu 7 Juni 2020.

Nama-nama yang disebut Tyson adalah ikon-ikon masa lalu. Malcolm X adalah pejuang kesetaraan kaum kulit hitam.

Miles Davis adalah musisi jazz kulit hitam kelahiran tahun 1926.

Sedang Harlem Globetrotters adalah tim bola basket yang lahir tahun 1927. Tim ini menggabungkan olahraga dan komedi menjadi satu hiburan olahraga yang paling terkenal di masanya.

Baca Juga: Layanan Delivery Online dengan ShopeePay? Ini Fitur Barunya!

Di dalam foto tersebut, terlihat sang ibu yang tampak cantik sedang mengenakan setelan jas lengkap dengan topi seperti yang biasa digunakan oleh seniman.

Tyson pun mengungkapkan kalau ibunya yang bernama Lorna Smith itu merupakan seorang penata busana berkelas.

Tak heran apabila di kemudian hari, anak yang keluar dari rahim Lorna juga mencintai pakaian, terlepas dari kecintaan Tyson terhadap tinju.

Bagaimanapun juga, Tyson mengaku tidak terlalu mengenal ibunya.

"Aku tidak tahu apapun tentang ibu. Ketika dia masih hidup, dia tidak pernah memberitahuku apa-apa. Selama ini aku baru mengenal ibu ku dari cerita ayah ku. Aku bangga menjadi anak dari Lorna May Smith," lanjut Tyson.

Baca Juga: Donald Trump Positif Covid-19, China Langsung Lontarkan Ejekan Menyakitkan

Ibunya tidak pernah bangga terhadap Tyson

Tyson sendiri tidak dapat memungkiri bahwa ia begitu menyayangi ibunya.

Melansir Bleacher Report, Tyson sudah ditinggal pergi ayahnya sejak masih berusia 2 tahun.

Sejak itu, Lorna Smith Tyson mengurus semua anaknya sendirian.

Sayangnya, ketika Tyson berusia 16 tahun, ibunya tewas. Tidak lama kemudian, saudara perempuan Tyson turut menyusul ibunya ke pelukan Tuhan.

Praktis, kehilangan seluruh anggota keluarganya dalam sekejap membuatnya merasa sakit hati.

Tyson juga menyesal bahwa ketika ibunya masih hidup, ibunya tidak pernah bangga terhadap Tyson.

Baca Juga: DKI Jakarta Tak Larang Penggunaan Masker Scuba, Ini Alasannya

Hal ini tak lepas dari kenakalan yang dilakukan oleh Tyson sejak kecil.

"Aku tidak pernah melihat ibu ku bahagia atau bangga terhadapku. Dia hanya tahu kalau aku adalah anak liar yang sering lari-larian di jalanan, dan kemudian pulang dengan memakai baju baru. Tentu dia tahu bahwa baju baru yang aku pakai merupakan hasil curian. Aku tidak pernah punya kesempatan untuk berbicara dengannya," sesal pria berusia 53 tahun ini.

Boleh saja Mike Tyson alias 'Si Leher Beton' memiliki masa lalu yang kelam, tapi kita tidak bisa menolak fakta bahwa dia adalah salah satu petinju paling berkelas dalam sejarah.

Bahkan, malam ini, Jumat (2/10/2020) mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berkesempatan untuk mewawancarai Mike Tyson.

Baca Juga: 5 Pernyataan Sombong Trump soal Corona, Bisa Sembuh di Cuaca Hangat

Dikutip Zonajakarta.com dari Antara, Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti akan berbagi kisah perjalanan hidupnya dengan mantan juara dunia kelas berat Mike Tyson dalam salah satu platform layanan streaming, Mola TV, Jumat (2/10/2020) pukul 22.00 WIB.

Dalam acara perdana bertajuk “Life Lessons from the Champ” itu akan menyajikan perbincangan hangat mengenai pengalaman hidup Mike Tyson yang penuh lika-liku, mulai dari divonis, masuk penjara, mengalami kebangkrutan hingga mampu bangkit menemukan kembali jalan hidupnya.

Susi yang bakal memandu perbincangan itu berharap kegiatan tersebut bisa meningkatkan semangat penonton pada masa pandemi yang tak menentu seperti saat ini.

“Saya berharap isi wawancara saya dapat meng-encourage semua orang terutama pada masa pandemi ini, di mana semua orang merasa depresi dan stres,” kata Susi dalam siaran pers yang diterima Kamis.

Baca Juga: SBY pada Anak DN Aidit di Pesantren Aa Gym: Kita Harus Selesaikan Masa Lalu dengan Cara Arif

“Tapi kalau kita lihat kehidupan Mike Tyson, orang besar yang juga pernah terjatuh begitu dalam dari kemewahan, kepopuleran, ketenaran, tersuruk masuk ke dalam sel penjara.,” tambah dia.

Hingga pada akhirnya, mantan petinju berjuluk si leher beton itu mampu bangkit dari masa-masa sulit di dalam sel penjara untuk menjalani kehidupan seperti sedia kala.

Teranyar, dia bahkan dikabarkan bakal kembali bertarung dalam sebuah duel ekshibisi di usianya yang 54 tahun

“Dia belajar banyak tentang kehidupan di dalam tempat yang sempit itu dan bangkit kembali hadir di tengah kita semua, memenangkan kembali perjuangan hidupnya” ujar Susi.

“Untuk saya pribadi ini suatu kebanggaan dan surprise luar biasa diberi kesempatan mewawancarai Mike Tyson".*** (Zona Jakarta/Lusi Nafisa)

Editor: Firmansyah

Sumber: Permenpan RB Seputar Tangsel Zonajakarta Mola TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah