Demo Rusuh, Kaca Berserakan, Taman dan Trotoar Gedung Sate Rusak

- 9 Oktober 2020, 14:56 WIB
DEMONSTRAN melempari polisi dengan benda tumpul saat aksi unjukrasa menolak Undang-undang Cipta Kerja Omnibus Law di depan Gedung Sate, Jln. Dipenogoro, Kota Bandung, Kamis, 8 Oktober 2020. (Darma Legi)
DEMONSTRAN melempari polisi dengan benda tumpul saat aksi unjukrasa menolak Undang-undang Cipta Kerja Omnibus Law di depan Gedung Sate, Jln. Dipenogoro, Kota Bandung, Kamis, 8 Oktober 2020. (Darma Legi) /
 
 
 
JURNALGAYA----Pasca demo selama tiga hari, yakni 6 hingga 8 Oktober 2020, berbagai fasilitas di sekitar Gedung Sate terlihat mengalami kerusakan. Fasilitas yang rusak tersebut, di antaranya taman dan trotoar. Serta kaca bangunan gedung beberapa pecah.
 
 
Menurut Kepala Biro Umum Setda Jabar Sumasna mengatakan, rata-rata kerusakan terjadi di luar lingkungan Gedung Sate.
 
"Kemarin dan sekarang kita tengah melakukan inventarisasi, titik-titik kerusakan rata-rata di luar lingkaran Gedung Sate, walau pun ada bangunan kita yang kalau dalam jangkauan lingkaran ada kerusakan, seperti di Gedung Setda B dan beberapa pos pengamanan," ujar Sumasna kepada wartawan di Gedung Sate, Jumat 9 Oktober 2020.
 
 
Untuk kerusakan di bagian luar, kata Sumasana, fasilitas yang rusak di antaranya aksesoris taman dan trotoar. Sementara di bagian dalam, kaca di Gedung Setda B dan pos pengamanan pecah karena lemparan batu oleh demonstran.
 
"Untuk yang di luar kita identifikasi itu taman, itu ada juga yang mereka siapkan untuk amunisi dengan melepaskan (material) trotoar, kemudian aksesoris di Gasibu yang dilepaskan mungkin juga untuk amunisi ketika lempar-lemparan," papar Sumasna.
 
 
Sumasna mengatakan, tingkat kerusakan fasilitas umum di perkantoran Gedung Sate relatif kecil. Karena, pengamanan yang dilakukan TNI-Polri berjalan efektif dalam mengantisipasi kerusakan yang lebih besar.
 
"Kerusakan itu yang paling berat itu terjadi hari ketiga, hari pertama dan hari kedua tidak separah hari ketiga. Walau aparat keamanan cukup baik dalam meminimalisasi kerusakan yang dihadapi oleh Gedung Sate," katanya.
 
Rencananya, kata dia, meski aksi mogok nasional yang dilakukan oleh buruh berakhir pada 8 Oktober lalu. Namun, dikabarkan demonstrasi masih akan dilakukan oleh mahasiswa hari ini, Jumat (9/10). Polisi pun masih bersiaga di Gedung Sate dan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat.
 
 
Untuk mencegah kerusakan yang paling efektif, kata dia, adalah teman-teman yang demo bisa menahan diri. Ketika aspirasi disampaikan jangan sampai anarkis ia berharap efektvitas kemarin didukung oleh keamanan.
 
"Kalau seperti kemarin mudah-mudah tidak ada kerusakan. Kami mohon kesadaran pendemo jangan sampai punya niat lain untuk merusak sarana, karena sarana itu kan dananya dari APBD," katanya. 

Editor: Qiya Ameena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x