Tan Malaka Trending, Ini Sepak Terjang Pahlawan Indonesia yang Hidupnya dari Penjara ke Penjara

- 11 Oktober 2020, 07:45 WIB
Tan Malaka yang dijadikan pengganti Soekarno
Tan Malaka yang dijadikan pengganti Soekarno /

Ia tiba di sana pada Desember 1919 dan mulai mengajar anak-anak itu berbahasa Melayu pada Januari 1920.

Selain mengajar, Tan Malaka juga menulis beberapa propaganda subversif untuk para kuli, dikenal sebagai Deli Spoor. Ia juga mengamati dan memahami penderitaan serta keterbelakangan hidup kaum pribumi di Sumatra.

Ia kemudian menulis untuk media massa. Salah satu karya awalnya adalah Tanah Orang Miskin, yang menceritakan tentang perbedaan mencolok dalam hal kekayaan antara kaum kapitalis dan pekerja, yang dimuat di Het Vrije Woord edisi Maret 1920.

Ia juga menulis mengenai penderitaan para kuli kebun teh di Sumatra Post.

Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu Inner Child V BTS, Trending Twitter Pasca Konser Online BTS

Selanjutnya, Tan Malaka menjadi calon anggota Volksraad dalam pemilihan tahun 1920 mewakili kaum kiri. Namun mengundurkan diri pada 23 Februari 1921 tanpa sebab yang jelas.

Ia lalu membuka sekolah di Semarang atas bantuan Darsono, tokoh Sarekat Islam (SI) Merah. Sekolah itu disebut Sekolah Rakyat.

Tan juga pernah bertemu dengan banyak tokoh pergerakan seperti HOS Tjokroaminoto dan Agus Salim. Dalam otobiografinya, Tan menganggap bahwa SI di bawah Tjokroaminoto adalah satu-satunya partai massa terbaik yang ia ketahui.

Tapi, Tan mengkritik saat terjadi perpecahan di SI, organisasi SI tidak memiliki tujuan dan taktik sehingga terpecah.

Hingga akhir hayatnya, Tan Malaka dikabarkan tidak penah menikah. Alasannya tidak menikah adalah karena perhatiannya terlalu besar untuk perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Halaman:

Editor: Firmansyah

Sumber: Wikipedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x