Di Duga Ada Permainan Harga Ayam, FKPAM Mengadu Ke Satgas Pangan Polda Jabar

- 13 Oktober 2020, 20:13 WIB
Ayam potong di pasaran
Ayam potong di pasaran /JurnalGaya/antara/

JURNALGAYA. Merasa dirugikan dengan ketimpangan harga jual ayam yang beredar saat ini, sejumlah pengurus Forum Komunikasi Peternak Ayam Milenial (FKPAM) mendatangi Kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polda Jawa Barat (Jabar).

"Harga jual ayam di kandang peternak rakyat berskala Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) banyak mengalami kerugian bahkan bangkrut" ujar Ketua FKPAM, Hendri. Selasa 13 Oktober 2020.

 

Baca Juga: Kepulangan Habib Rizieq Shihab Tinggal Menghitung Hari setelah Pencekalannya Dicabut



Hal ini, tegasnya, karena mereka tidak punya daya saing harga dengan para tengkulak maupun perusahaan peternakan dengan skala besar.

"Mereka telah menguasai pasar ayam nasional hingga 80 persen," tegasnya.

Baca Juga: Diincar 2 Raksasa La Liga Dengan Gaji Fantastis, David Alaba Tak Bergeming


Merujuk pada data dari Badan Pusat Statistik (BPS) RI, di bulan september 2020 permintaan daging ayam di tengah pandemi turun hingga 43 persen, hingga harga daging ayam di pasar tradisional turun di kisaran Rp. 25 - 28 ribu per kilogram. Sedangkan sebelum pandemi, harga ayam berkisar Rp. 32 ribu Perkilogram.

Baca Juga: Waspada Covid-19 Mengintai, Klaster Demo Mahasiswa Mulai Terbentuk, 123 Orang Reaktif


Awalnya, ungkap Hendri, kabar tersebut direspon positif oleh forum penjual ayam. Namun pada kenyataannya pihaknya terus ditekan oleh tengkulak untuk menentukan harga jual ayam hidup.

Forum Komunikasi Peternak Ayam Milenial (FKPAM)  mendatangi satgas pangan polda jabar
Forum Komunikasi Peternak Ayam Milenial (FKPAM) mendatangi satgas pangan polda jabar


"Mereka kerap membeli ayam dengan harga Rp. 11 - 12.500 ribu perekor dengan bobot hidup 1.4 sampai 1,6 kg, dengan alasan oversupply," ujarnya.

Selain alasan oversupply, imbuh Hendri, mereka berpatokan pada data Direktorat Jendral (Dirjen) Perbibitan dan Produksi Kementerian Pertanian (Kementan) RI yang menyatakan terjadi kelebihan stok ayam nasional akibat ketidak seimbangan impor ayam indukan tahun 2018.

Baca Juga: 140 Pelajar Yang Akan Ikut Demo Di Jakarta Diamankan Polisi Tanggerang


Namun, Kementan melalui Direktur Jendral (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan telah menangani persolan tersebut dengan mengeluarkan Surat Edaran sebanyak tiga kali guna menyeimbangkan permintaan dan penawaran ayam di pasar.

"Namun korporasi besar yang menjual ayam umur sehari kepada peternak menaikan harga menjadi 6 ribu sampai 8 ribu per ekor. Ditambah korporasi besarpun turut menjual ayam masuk ke pasar becek," imbuhnya.

Menurutnya, pada kondisi saat ini harga jual ayam hidup di peternak rakyat harganya masih di bawah Harga Pokok Produksi (HPP).

 

Baca Juga: Ji Soo Akan Bergabung dengan Kim So Hyun dalam River Where the Moon Rises?



Dimana berdasarkan Peraturan Mentri Perdagangan (Permendag) No. 7 tahun 2020 mengenai acuan harga ayam hidup di peternak yaitu Rp. 19.000 - Rp. 21.000 per kilogram.

Dia mengaku ingin bertemu dengan Gubernur Jabar Ridwan Kamil untuk berdiskusi dan mencari solusi terkait permasalahan tersebut.

 

Baca Juga: Draft Final UU Omnibus Law Cipta Kerja Diserahkan ke Jokowi, Jumlah Halamannya Simpang Siur?



Dengan demikian, pihaknya memberikan dukungan kepada Satgas Pangan Polda Jabar dalam menyelesaikan persoalan tersebut.

"Kami yakin bahwa satgas pangan telah memiliki langkah-langkah strategis dalam membantu pemerintah menstabilkan harga jual di tingkat peternak" pungkasnya.****

Editor: Gayatri Pinandito


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah