Terbongkar, Pesan Provokatif Ajakan Pelajar Lukai Polisi di Demo UU Cipta Kerja, Ini Isinya

- 20 Oktober 2020, 16:37 WIB
Ilustrasi Demonstrasi mahasiswa tolak omnibus law. /Pikiran-Rakyat.com/Ahmad Rayadie/
Ilustrasi Demonstrasi mahasiswa tolak omnibus law. /Pikiran-Rakyat.com/Ahmad Rayadie/ /

Selain itu, dikatakan Argo mereka juga ditekankan agar demonstrasi Omnibus Law UU Cipta Kerja di Istana Merdeka, Selasa (20/10/2020) hari ini berakhir dengan kericuhan.

"Tujuannya mereka, demonstrasi harus rusuh dan harus ricuh," tuntas Argo.

Sebagaimana diketahui, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) kembali menggelar demonstrasi penolakan omnibus law UU Cipta Kerja, Selasa (20/10/2020) hari ini.

Baca Juga: Mau Jadi Kembaran Jennie BLACKPINK? Coba Perawatan Wajah Berteknologi Canggih Ini

Dalam tuntutannya, 5.000 massa yang diperkirakan hadir dalam aksi unjuk rasa itu mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi agar segera mencabut undang-undang tersebut melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang atau Perpu.

BEM SI sejatinya sudah tiga kali menggelar aksi unjuk rasa tersebut.

Sebelumnya, BEM SI menggelar aksi tersebut pada 8 Oktober yang dalam aksinya berujung ricuh. Akan tetapi, pada 16 Oktober, kemarin aksi serupa dilakukan dan tidak ada kerusuhan didalamnya.

Mereka pun berharap aksi unjuk rasa, besok bisa berjalan aman dan damai.***

Halaman:

Editor: Firmansyah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah