Network
JURNAL GAYA - Akademisi yang juga pengamat politik Rocky Gerung disentil Politikus Pastai NasDem, Irma Suryani Chaniago, dalam Mata Najwa yang tayang di Trans 7 Rabu, 21 Oktober 2021, malam.
Ia menilai bahwa Rocky selalu merasa paling pintar dan paling benar. Menurut Irma, jika saat ini masih seperti masa Orde Baru, orang seperti Rocky pasti sudah hilang.
Ia menilai, saat ini demokrasi di Indonesia sudah kebablasan. Akibatnya, banyak orang yang seperti Rocky, merasa paling benar, paling pintar, dan paling bersih.
Baca Juga: Tampil Beda, Mata Najwa Tampil Bersama Nara Sumber di Studio Trans 7, Diskusi Mulai Memanas
Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG Mata Najwa di Trans 7, Tahun Pertama: Jokowi-Ma'ruf Amin Sampai di Mana
"Coba berkaca dululah," ujarnya.
Ia juga meminta agar Rocky tidak mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) represif. Pasalnya, menurut dia, Jokowi tidak pernah melarang demo.
"Demo bertubi-tubi, memang dilarang? Justru difasilitasi," tuturnya.
Baca Juga: Jokowi Lupa Sebut Wapres di Acara Kenegaraan, Ma'ruf Amin: Manusiawi, Sama Istri Saja Saya Suka Lupa
Baca Juga: Jarang Menampakkan Diri, Ma'ruf Amin Disebut Ikhlaskan Diri Jadi Tambal Ban
Ia juga mengatakan bahwa jika ia berada di posisi Jokowi, sebagai Presiden Indonesia, ia sudah mengambil tindakan tegas terhadap Rocky Gerung.
"Kalau membagikan ujaran kebencian, memprovokasi, sudah saya tangkap Rocky," tuturnya.
Pada menit-menit awal tayangan Mata Najwa, Rocky mengatakan bahwa 1 tahun Jokowi - Ma'ruf berhak mendapatkan nilai A minus.
"A untuk kebohongan, minus untuk kejujuran," tutur Rocky.***
