Mega Tsunami 524 Meter dari Alaska Mengancam Dunia, Ini Penyebabnya

- 22 Oktober 2020, 22:03 WIB
Ilustrasi tsunami.
Ilustrasi tsunami. /Istimewa/PIXABAY/Elias Sch

Yang jelas adalah gletser di Prince William Sound mengalami kemunduran, di sepanjang pantai selatan Alaska, tampaknya berdampak pada lereng gunung di atas Barry Arm, sekitar 97 kilometer (60 mil) di timur Anchorage.

Analisis citra satelit menunjukkan bahwa saat Gletser Barry mundur dari Barry Arm karena terus mencair, goresan batu besar yang disebut lereng curam di permukaan gunung di atasnya.

Ilustrasi ombak tsunami.
Ilustrasi ombak tsunami. Pixabay

Hal ini menunjukkan bahwa tanah longsor yang bertahap dan bergerak lambat sudah terjadi di atas fjord, tetapi jika permukaan batu tiba-tiba lepas, konsekuensinya bisa mengerikan.

Meski terpencil, kawasan ini adalah kawasan yang sering dikunjungi oleh kapal komersial dan kapal rekreasi, termasuk kapal pesiar.

"Awalnya sulit untuk mempercayai angka-angka itu," ujar salah satu peneliti, yang merupakan ahli geofisika Chunli Dai dari Universitas Negeri Ohio mengatakan kepada NASA Earth Observatory.

Baca Juga: Tsunami Terjadi! Alaska Diguncang Gempa 7,5 skala richter, Penduduk Setempat Langsung Dievakuasi

"Berdasarkan ketinggian endapan di atas air, volume tanah yang longsor, dan sudut kemiringan, kami menghitung bahwa keruntuhan akan melepaskan 16 kali lebih banyak puing dan 11 kali lebih banyak energi daripada longsor Teluk Lituya di Alaska tahun 1958 dan mega-tsunami," ungkap dia.

Jika kalkulasi tim benar, hasil seperti itu tidak mungkin terpikirkan, karena peristiwa longsornya Teluk Lituya di Alaska tahun 1958 oleh para saksi mata disamakan dengan ledakan bom atom.

Dan jika kalkulasi tim benar, maka hal ini seringkali dianggap sebagai gelombang tsunami tertinggi di zaman modern, mencapai ketinggian maksimum 524 meter.

Halaman:

Editor: Firmansyah

Sumber: Zona Jakarta Science Alert


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x