Logistik Indonesia Tumbuh 6,5% Per Tahun Sampai 2022, Ini Peluangnya

- 29 Oktober 2020, 09:49 WIB
Ilustrasi logistik.
Ilustrasi logistik. /Marcinjozwiak/Pixabay

JURNAL GAYA - Sektor logidtik Indonesia diprediksi akan tumbuh sekitar 6,5% per tahun hingga 2022. Hal itu ditunjang berbagai hal, termasuk pesatnya pertumbuhan e-commerce di Indonesia.

Demikian diungkapkan Founder dan CEO TRAWLBENS, Beni Syarifudin, pada peluncuran aplikasi Trawlbens di Jakarta, Rabu, 28 Oktober 2020. 

Salah satu persoalan terbesar yang kerap dikeluhkan untuk logistik Indonesia, menurut dia, adalah tingginya biaya. Kondisi itu membuat daya saing sejumlah produk Indonesia lemah dibandingkan produk impor dan produk sejenis produksi pesaing dari luar negeri.

 

Baca Juga: Mendadak Bicara Soal Posisi Ketum PDIP, Megawati Isyaratkan Dirinya Segera Mundur?

Mengantisipasi perkembangan pesat sektor logistik di saat pandemi Covid-19, start-up kargo pertama di Indonesia merintis revolusi baru layanan logistik berbasis teknologi digital.

TRAWLBENS, start-up kargo pertama di Indonesia, me-launching aplikasi dengan teknologi digital terbaru, dengan 8 layanan pengiriman atau perpindahan barang dari dan ke seluruh pelosok Indonesia.

“Memasuki revolusi industri 4.0 dan era digitalisasi, sudah saatnya sektor logistik di Indonesia memulai revolusi layanan berbasis teknologi. Trend digitalisasi dan revolusi industri 4.0 menjadi keniscayaan yang tidak bisa dihindari,” ujar Beni saat launching aplikasi Trawlbens di Jakarta, 28 Oktober 2020.

Baca Juga: Petani, Buruh, dan Pelaku Industri Hasil Tembakau Desak Pemerintah Tunda Kenaikan Cukai Rokok

Baca Juga: Sorot Aktivitas Belanja, ShopeePay Deals Rp1 Hadir di Euforia 11.11

Peluncuran aplikasi logistik di Jakarta.
Peluncuran aplikasi logistik di Jakarta. Dok. Trawlbens

Menurut dia, aplikasi TRAWLBENS diproyeksikan sebagai solusi permasalahan logistik para UMKM yang selama ini terkendala ongkos kirim yang mahal.

Bukan hanya dari sisi teknologi digital, lanjut Beni, revolusi logistik tersebut juga memperluas cakupan dan jangkauan skema alur bisnis logistik nasional. Sebelumnya skema logistik yang umum dipakai hanya dari produsen ke distributor/retail.

Baca Juga: LINK Live Streaming Konser Indahnya Islam Indosiar, Spesial Maulid Nabi, Ada Opik dan Leslar

Skema itu bertambah menjadi produsen ke distributor/retail dan produsen/distributor ke konsumen langsung. 

Ia mengatakan, dorongan teknologi serta model bisnis yang inovatif dalam layanan logistik akan menjadi pilar utama pertumbuhan sektor ini ke depan.

"Dengan potensi pasar layanan logistik yang sangat prospektif di masa depan, pelaku idustri di sektor tersebut berpeluang memperoleh hasil usaha yang besar dan berkelanjutan secara jangka panjang," ujarnya.***

Editor: Nadisha El Malika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x