Delegasi Amerika Serikat Sebut Omnibus Law Cipta Kerja Jadi Alasan Berinvestasi di Indonesia

- 25 Oktober 2020, 10:15 WIB
Chief Executive Officer Development Finance Corporation (DFC) AS Adam Boehler bersama Kepala Bapeda Jabar Muhammad Taufik B.S. di Gedung Sate, Sabtu 24 Oktober 2020. /jabarprov.go.id
Chief Executive Officer Development Finance Corporation (DFC) AS Adam Boehler bersama Kepala Bapeda Jabar Muhammad Taufik B.S. di Gedung Sate, Sabtu 24 Oktober 2020. /jabarprov.go.id /

JURNALGAYA - CEO International Development Finance Corporation, Adam Boehler, selaku bagian dari delegasi Amerika Serikat yang bertemu dengan Kadin pada Sabtu (24 Oktober 2020) mengungkapkan Omnibus Law UU Cipta Kerja menjadi alasan utama negaranya mau berinvestasi di Indonesia.

"Itulah (Omnibus Law) alasan utama mengapa kami ada di sini dan mengapa kami dapat melakukan transaksi di sini," kata Boehler dalam diskusi virtual, Sabtu kemarin.

Boehler juga mengatakan bahwa ketertarikan AS berinvestasi di Indonesia juga terlihat dari kedatangan perwakilan DFC, Bank Ekspor Impor (Exim) AS, Kementerian Keuangan AS, Kementerian Perdagangan AS, Kementerian Luar Negeri AS, dan Kementerian Energi AS ke Indonesia.

"Melihat delegasi ini di sini dan begitu banyak lembaga untuk pemerintah Amerika Serikat itu sangat tidak biasa. Itu mencerminkan minat Amerika Serikat dalam kemitraan yang lebih luas dengan Indonesia dan dalam mendorong lebih banyak investasi di Indonesia," tutur Boehler.

Baca Juga: Duel El Clasico Dimenangkan Real Madrid! Barcelona Kian Terseok-seok

Boehler memandang Omnibus Law merupakan upaya besar Indonesia agar ramah terhadap bisnis swasta. Hal ini menjadi penting untuk mendorong investasi di negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia ini.

"Mengapa ketika Indonesia adalah negara terbesar keempat di dunia dari perspektif populasi, mengapa tidak ada investasi yang lebih banyak lagi? Mungkin masalahnya dari jarak, tapi juga masalah lainnya adalah kesulitan berbisnis," kata Adam.

Baca Juga: Terungkap! Prabowo Subianto Borong Alutsista dari Turki

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Exim, Kimberly Reed, mengungkap bahwa AS tertarik untuk mendanai proyek layanan kesehatan, usaha kecil menengah (UMKM), renewable energy (energi baru terbarukan atau EBT), dan di bidang TIK seperti AI, startup, dan 5G.

"Kongres telah menjabarkan 10 industri transformasional yang saya tahu penting bagi Indonesia, yaitu komunikasi nirkabel 5G, semikonduktor, AI, dan EBT. Namun, kami pada intinya mendukung segala jenis proyek," kata Reed.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x