Baca Juga: MUI Serukan Boikot Produk Perancis dan Desak Dubes Minta Macron Minta Maaf
Erdogan menyatakan, dengan semua sarana dan prasarana dimiliki akan mendukung warganya yang terkena dampak.
"Kami mengambil tindakan untuk memulai pekerjaan yang diperlukan di wilayah itu dengan melibatkan semua kementerian dan lembaga terkait," tulis Erdogan di akun Twitternya.
Di dalam negeri, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa tektonik dengan magnitudo 7,1 yang mengguncang Turki, Yunani dan Bulgaria pada Jumat kemarin pukul 18.51.26 WIB terkonfimasi menyebabkan tsunami. Namun BMKG menegaskan, kejadian ini tidak berdampak ke wilayah Indonesia.
Baca Juga: Ryan Giggs Khawatir Manchester United Harus Puasa Gelar Selama 20 Tahun
"Masyarakat diimbau tetap tenang karena tsunami tidak berdampak ke wilayah Indonesia," papar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono di Jakarta, dikutip dari ANTARA.
Ia menjelaskan, episenter gempa terletak pada koordinat 37.89 LU dan 26,84 BT, berlokasi di laut pada jarak 17 km arah barat laut Samos, Yunani pada kedalaman 10 km.
Hasil pengamatan BMKG, sesuai dengan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi di Turki termasuk gempa bumi dangkal yang diakibatkan adanya deformasi batuan kerak dangkal di area tersebut.
Baca Juga: Gempa Besar Turki Telan Korban Jiwa: Tsunami Melanda, Puluhan Ribu Warga Dievakuasi
Berdasarkan analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault).
Guncangan gempa dirasakan Turki, Yunani, Bulgaria dan Makedonia Utara. Gempa tersebut menimbulkan tsunami lokal yang tercatat di stasiun-stasiun tide gauge di Yunani, yaitu stasiun Syros sekitar 8 cm, Kos sekitar 7 cm, Plomari sekitar 5 cm dan Kos Marina sekitar 4 cm, sedangkan stasiun tide gauge di Turki tidak ada data.