Network
JURNAL GAYA - Gempa besar yang telan banyak korban di Turki, menyisakan kekhawatirkan juga bagi Indonesia, mengingat banyak WNI yang tengah tinggal di sana.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara menyatakan, sampai saat ini belum memperoleh laporan warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban gempa besar bermagnitudo 7 di wilayah Aegea, Turki, Jumat waktu setempat.
"Sejauh ini tidak diperoleh laporan mengenai adanya WNI yang terkena dampak langsung dari gempa besar tersebut," ujar Koordinator Perlindungan WNI KBRI Ankara Harliyanto melalui keterangan tertulis, Sabtu 21 Oktober 2020 dikutip dari rri.co.id
Baca Juga: Cara Baru Bayar QRIS, Unggah QRIS ke ShopeePay Dari Galeri Ponsel
Sejauh ini KBRI Ankara terus berkoordinasi dengan otoritas setempat, Satgas Perlindungan WNI di Turki yang berada di wilayah Aegean, dan masyarakat Indonesia di wilayah terdampak.
Diketahui, sejumlah kota yang terdampak dari gempa bermagnitudo 7 itu antara lain Izmir, Usak, Denizli, Manisa, Balikesir, Aydin dan Mugla.
Otoritas setempat mendata,sejauh ini sudah ada 20 orang meninggal di Turki dan dua orang di Yunani, dan Sedikitnya 800 orang luka luka.
Baca Juga: Topan Goni Menuju Filipina, Ribuan Warga di Evakuasi
Di dalam negeri, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa tektonik dengan magnitudo 7,1 yang mengguncang Turki, Yunani dan Bulgaria pada Jumat kemarin pukul 18.51.26 WIB terkonfimasi menyebabkan tsunami. Namun BMKG menegaskan, kejadian ini tidak berdampak ke wilayah Indonesia.
