Gempa Turki Harus Jadi Pelajaran, Indonesia Tingkatkan Kewaspadaan Gempa dan Tsunami!

- 31 Oktober 2020, 13:12 WIB
Situasi sesudah gempa Turki pada Jumat, 30 Oktober 2020
Situasi sesudah gempa Turki pada Jumat, 30 Oktober 2020 /Twitter/@AJplus

JURNAL GAYA----Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), turut bicara tentang gempa yang terjadi di Turki. BMKG menyatakan, gempa berkekuatan magnitudo 7,0 yang mengguncang Provinsi Izmir, Turki, Jumat 30 Oktober 2020, dipicu aktivitas Sesar Sisam (Sisam Fault) di Laut Aegea dengan catatan sejarah telah terjadi beberapa kali gempa kuat di masa lalu.

Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono, gempa ini harus menjadi pelajaran bagi semua masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan.

Baca Juga: 100 Gempa Susulan Terjadi Pasca Gempa Turki

"Gempa ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua yang tinggal di wilayah Indonesia dengan kondisi seismik aktif dan memiliki banyak jalur sesar aktif di dasar laut, sehingga kewaspadaan terhadap gempa dan tsunami perlu terus ditingkatkan dengan memperkuat upaya mitigasi baik mitigasi struktural dan nonstruktural," ujar Daryono dikutip Jurnalgaya dari Antara, Sabtu 31 Oktober 2021.

Menurutnya, hingga saat ini sudah terjadi lebih dari 100 aktivitas gempa susulan (aftershocks) dengan magnitudo terbesar 5,1 sejak terjadinya gempa utama (mainshock).

Baca Juga: Gempa Turki Dipicu Sesar Sisam, Sejarah Mencatat Beberapa Kali Terjadi Gempa Kuat

"Akibat gempa tersebut, tsunami lokal tercatat di stasiun-stasiun tide gauge seperti stasiun Syros sekitar delapan sentimeter (cm), Kossekitar tujuh cm, Plomari sekitar lima cm dan Kos Marina sekitar empat cm," kata Daryono.

Namun, kata dia, pantai terdekat pusat gempa tidak ditemukan catatan tide gauge, padahal tsunami ini juga menimbulkan kerusakan ringan di beberapa wilayah pantai Yunani dan Turki. Tsunami kecil terjadi dan melanda daratan akibat kondisi topografi lokal pantai yang landai di dekat garis pantai sehingga mendukung terjadinya genangan di daratan.

Baca Juga: Gempa Besar di Turki Sisakan Trauma, Ini 4 Tips Atasi Kecemasan Pascagempa

Hal itu, kata dia, berkaitan dengan morfodinamika pantai dan amplitudo pasang surut. Menurut dia, wilayah Laut Aegea secara historis adalah kawasan rawan gempa dan tsunami, dengan peristiwa tsunami terakhir adalah tsunami merusak di Bodrum, Turki, akibat gempa berkekuatan 6,6 pada 2017.

Halaman:

Editor: Qiya Ameena

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x