Jika Biden Menang Pilpres Amerika Serikat, Ini Dampaknya untuk Indonesia

- 5 November 2020, 06:13 WIB
Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Mantan Wakil Presiden Joe Biden berbicara kepada para pendukungnya pada Rabu, 4 November 2020 di Wilmington, Carolina Utara, Amerika Serikat/ Apnews.dok
Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Mantan Wakil Presiden Joe Biden berbicara kepada para pendukungnya pada Rabu, 4 November 2020 di Wilmington, Carolina Utara, Amerika Serikat/ Apnews.dok /

JURNALGAYA - Penghitungan suara Pemilihan Presiden (PIlpres) Amerika Serikat masih berlangsung. Untuk sementara Joe Biden unggul dari Donald Trump.

Joe Biden tercatat unggul dengan perolehan suara elektoral sebesar 248 dari Donald Trump yang mengantongi 214 suara.

Untuk bisa memenangkan konstestasi Pilpres AS 2020, salah satu kandidat harus mendapatkan setidaknya 270 suara elektoral.

Baca Juga: Biden di Ambang Kemenangan setelah Rebut Michigan dan Wisconsin, Berikut Daftarnya

Kemenangan Biden ataupun Trump akan memengaruhi banyak negara, tak terkecuali Indonesia.

Sebab Pemilu Amerika memiliki aspek strategis menentukan ekonomi dunia.

Datang dari dua kubu politik yang berbeda Donald Trump dari Partai Republik yang cenderung isolasionis. Sedangkan Joe Biden dari Partai Demokrat cenderung internasionalis.

Baca Juga: UPDATE Hasil Sementara Pilpres AS: Biden Raih 248 Suara Elektoral, Trump 214

Dikutip dari RRI, Biden berjanji untuk mengatasi sengketa perdagangan dengan China secara multilateral melalui WTO.

Selain itu, faktor calon wakil presiden Kamala Harris maka AS kemungkinan kembali memandang secara khusus Asia seperti era Barrack Obama.

Biden bisa lebih menguntungkan Indonesia terutama dalam kaitan Laut China Selatan yang dalam beberapa tahun ini agresif diusik China.

Pemilihan umum presiden Amerika Trump - Biden
Pemilihan umum presiden Amerika Trump - Biden instagram/@realdonaldtrump @joebiden

Namun isu hak asasi manusia (HAM) dan keseteraan yang menjadi trademark Demokrat bisa bermasalah bagi Indonesia.

Sedangkan Trump jika kembali ke gedung putih dia akan melanjutkan perang dagang dengan China.

Bea masuk tinggi bagi produk impor akan memberatkan investor asing yang memiliki pabrik di China. Ini membuat mereka terpaksa melirik negara lain.

Baca Juga: Sindir Jokowi-Prabowo, Netizen: Trump Menang Pilpres Amerika, Biden Jadi Menhan

Jika Trump menang, maka pasar keuangan domestik Indonesia akan lebih tertekan jika dibanding dengan Joe Biden yang menang.

Trump lebih membiarkan negara lain mengurusi diri sendiri, sebaliknya Biden bakal mengajak serta negara lain dalam menyikapi China.

Sementara itu, data ekspor Indonesia ke Amerika tercatat Indonesia merupakan mitra dagang ke-50.

Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi. Setkab.go.id

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan September 2020 surplus US$2.44 miliar untuk kelima kalinya tahun ini sejak Mei 2020.

Lima produk ekspor andalan, pakaian, hasil karet, alas kaki, produk elektronik dan furnitur.

Presiden Donald Trump akhirnya memperpanjang fasilitas sistem tarif GSP yang merupakan fasilitas perdagangan pembebasan tarif bea masuk kepada negara-negara berkembang.***

 

Editor: Firmansyah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah