Di Mata Najwa, Korban Penyiksaan Polisi saat Demo Omnibus Law Tuntut Keadilan

- 5 November 2020, 07:40 WIB
Mata Najwa
Mata Najwa /

JURNALGAYA - Dua orang korban kekerasan polisi saat demo Omnibus Law UU Cipta Kerja beberapa waktu lalu menuntut keadilan di acara Mata Najwa yang disiarkan Trans 7, Rabu 4 November 2020.

Mereka adalah Bintang Keadilan, mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Kemudian Andry Mamonto, seorang dosen yang menjadi korban salah tangkap polisi.

Keduanya menceritakan kronologi bagaimana mereka ditangkap, dipukul, ditendang, hingga darah berceceran dimana-mana.

Baca Juga: Di Mata Najwa, BIN Sebut Kericuhan Aksi Omnibus Law Terencana, Ini Dalangnya

"Sekarang alhamdulillah udah sehat. Saya mengalami luka kepala lima sobekan, pelipis 1, tangan, telapak kaki, memar punggung, tangan, dan pelipis," ujar Bintang.

Bintang menjelaskan, saat itu ia tengah membantu teman yang terkena gas air mata di posko medis.

"Mereka masuk terus nyuruh keluar. Baru sampai depan pintu, langsung dipukuli pake pipa besi, dianjing-anjingin, ditendangin, bagian kemaluan juga ditendangi," tuturnya.

Baca Juga: Suami Kim Kardashian, Kanye West, Siap Maju di Pilpres Amerika 2024

Ia kemudian disuruh jalan jongkok sambil guling-guling dan dipukuli. Selama perjalanan ke Gedung Grahadi Surabaya mereka terus disiksa.

Bintang masih mengingat, bagaimana sepatu bot aparat mendarat di tubuh mereka. Pelipis pun dipukuli.

Halaman:

Editor: Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x