PKB Tantang Anies Terkait Habib Rizieq: Apakah Cocok Diangkat sebagai Gubernur NATO?

- 16 November 2020, 05:05 WIB
 Kolase foto Habib Rizieq Shihab dan Anies Baswedan.
Kolase foto Habib Rizieq Shihab dan Anies Baswedan. /

JURNALGAYA - Acara pernikahan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, Najwa Shihab, disorot banyak orang.

Hal itu tiada lain karena banyaknya orang yang diperkirakan akan datang. Apalagi saat ijab qabul berlangsung, pendukung Habib Rizieq berkerumun tanpa mengindahkan protokol kesehatan.

Hal ini menimbulkan pro dan kontra, karena dianggap melanggar aturan protokol kesehatan Covid-19.

Baca Juga: Sindir Habib Rizieq, Satgas Covid-19: Pengundang Kerumunan Akan Disanksi Tegas di Dunia dan Akhirat

Dari berita yang beredar sebelumnya, Pemprov DKI mengizinkan pesta pernikahan putri Rizieq Shihab yang disebut dihadiri 10 ribu tamu undangan.

Menyinggung hal tersebut, Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Luqman Hakim, menagih janji Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang berjanji akan menggunakan kewenangannya untuk mendindak pelanggar PSBB transisi yang membuat kerumunan.

"Kita tunggu apakah Gubernur @aniesbaswedan akan gunakan kewenangannya untuk menghentikan resepsi 10 ribu undangan mantu MRS nanti malam," tulis Luqman dikutip dari Twitter-nya, Minggu (15/11/2020).

Baca Juga: Pro Kontra RUU Minuman Beralkohol, Muhammadiyah: Bukan Islamisasi, Barat pun Buat Aturan Ketat Minol

Ia pun menyentil, jika nantinya Anies tak bisa memenuhi janjinya, julukan khusus untuk Gubernur DKI itu sudah ia siapkan.

"Jika tidak ada tindakan tegas, apakah cocok jika dia diangkat sebagai Gubernur NATO alias No Action Talk Only??? Siapkan tikar kita tunggu kabar," imbuh Luqman.

Dikutip dari RRI, lewat cuitannya tersebut, Luqman juga sempat menyematkan video pernyataan Anies Baswedan yang memberi peringatan keras kepada warga Jakarta yang melanggar PSBB transisi.

"Jangan ini berulang, jangan kita sampai kembali lagi bila kita tidak disiplin, bila pusat perbelanjaan dibuka secara bebas tanpa prokes, bila restoran dibuka penuh karena ingin kejar keuntungan, bila perkantoran memaksakan untuk semua orang masuk bersamaan mengejar targget, bila ibadah masal dilakukan secara masif terjadi kerumunan tanpa jarak aman."

"Maka konsekuensinya kita bisa menyaksikan lonjakan kasus seakan kita kembali ke bulan-bulan sebelumnya. Bila itu sampai terjadi maka Pemprov DKI Jakarta, Gugus Tugas DKI Jakarta tidak akan ragu menghentikan kegiatan ekonomi di masa disiplin ini," kata Anies dalam video tersebut.

Seperti diketahui, Anies tengah menjadi sorotan sejumlah pihak lantaran adanya gelaran resepsi pernikahan putri Habib Rizieq Shihab yang mengundang 10 ribu tamu. Pesta pernikahan itu dinilai bisa menciptakan kerumunan dan dikhawatirkan berpotensi menyebarkan Covid-19.***

Editor: Firmansyah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah