Ridwan Kamil dalam Mata Najwa: Saya Meminta Maaf Kalau Ada Kekeliruan Penanganan di Mega Mendung

- 18 November 2020, 21:45 WIB
Mata Najwa yang tayang di Trans TV malam ini akan membahas tema 'Pilah-Pilih Urus Pandemi.
Mata Najwa yang tayang di Trans TV malam ini akan membahas tema 'Pilah-Pilih Urus Pandemi. /Twitter/@MataNajwa

 

JURNALGAYA – Ridwan Kamil dalam acara Mata Najwa, secara langsung malam ini di Trans 7 pukul 20.00 WIB. Mengutarakan permintaan maafnya kalau ada kekeliruan penanganan dalam acara di Mega Mendung Kabupaten Bogor.

Ridwan Kamil menjawab ia bertanggung jawab penuh, "Sebagai Gubernur Provinsi Jabar, semua yang terjadi di wilayah Jawa Barat menjadi tanggung jawab saya. Saya meminta maaf kalau ada kekeliruan dalam penanganan acara tersebut." ucapnya.

Gubernur Jawa Barat yang akrab dipanggil Kang Emil ini mengatakan, bahwa aparatur pemerintah di daerah berada dalam garis koordinasi bukan garis komando berbeda dengan di DKI Jakarta. 

Baca Juga: Ridwan Kamil: Saya Akan Memenuhi Panggilan Klarifikasi ke Bareskrim Jumat Besok.

Aparat keamanan pun memilih pendekatan humanis untuk menghindari gesekan dengan umat pendukung Habib Rizieq yang setelah dikalkulasikan bisa memakan korban lebih banyak.

Acara Mata Najwa yang kali ini mengusung tema "Pilah Pilih Urus Pandemi" mengundang juga Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria mewakili Provinsi DKI Jakarta.  

Baca Juga: Gara-gara Habib Rizieq di Mega Mendung, Giliran Ridwan Kamil di Periksa Bareskrim Jum’at

"Aparat sudah melakukan langkah persuasif melalui Polres dan Kodim setempat, hanya saja euforia massa yang sangat besar dan tak terbendung membuat langkah antisipatif kurang berhasil. Sehingga kami melakukan langkah pendekatan humanis berupa himbauan."

Maman Imanul Haq, politisi PKB yang menjadi narasumber mengatakan hasil diskusi selama 3 jam dengan Presiden Jokowi menyimpulkan beberapa hal, "Saya dan Pak Jowowi menyimpulkan bahwa dalam menghadapi pandemik ini semua negara tidak ada yang siap. Kedua, ketahuan betapa semrawutnya birokrasi di Indonesia. Dan ketiga, validasi data korban Covid-19 yang kurang akurat."

Halaman:

Editor: Qiya Ameena

Sumber: Mata Najwa Trans7


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x