Jurnal Gaya - Nasib etnis Rohingya yang terusir dari wilayah Myanmar sungguh sangat miris. Mereka terpaksa mencari tanah atau negara tempat mereka bisa berlindung dari kekejian junta militer.

Tanah Rencong yang mayoritas muslim menerima para pengungsi Rohingya dan menempatkannya dalam tempat pengungsian sementara sampai badan PBB untuk para pengungsi yakni UNHCR, memutuskan negara mana mereka bisa menetap permanen.

Ancaman pembunuhan di tanah asalnya membuat mereka berani mempertaruhkan nyawa mereka untuk mengungsi menggunakan perahu seadanya mengarungi lautan.

Namun, masih banyak orang etnis Rohingya yang tak sabar menunggu putusan UNHCR dan memilih melarikan diri dari pengungsian.

Baca Juga: Politikus Hanura Sindir Mantan Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Wawasannya Sangat Rendah.

Seperti yang terjadi di daerah Aceh Utara.

Jurnal Gaya mengutip dari ANTARA Jumat, 20 November 2020. Personel Kodim 0103 Aceh Utara berhasil mengagalkan upaya 14 warga etnis Rohingya yang berusaha kabur dari tempat pengungsian sementara di Balai Latihan Kerja (BLK) Desa Meunasah Mee Kandang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, pada Jumat dini hari.

"Iya pagi dini hari tadi ada 14 pengungsi yang berusaha kabur, namun dapat digagalkan oleh petugas pengamanan kamp pengungsian Rohingya," kata Pembina Satgas Penanganan Rohingya Letkol Arm Oke Kistiyanto.

Baca Juga: 5 Orang Warga Positif Covid! Buntut Tabligh Akbar di Megamendung

Dia melanjutkan, selain berhasil menggagalkan upaya kabur 14 orang pengungsi Rohingya tersebut, personel juga menangkap delapan orang yang diduga pelaku tindak pidana perdagangan orang (TPPO), yang diduga menyelundupkan imigran Rohingya ke Tanah Rencong.