Menakutkan! Aksi TNI di Sekitar Petamburan Rumah Habib Rizieq Mirip Zaman Orde Baru

- 21 November 2020, 06:45 WIB
Personel gabungan TNI, Polri dan Satpol PP turunkan Baliho tidak berijin, Jumat 20 November 2020 (foto-Antara)
Personel gabungan TNI, Polri dan Satpol PP turunkan Baliho tidak berijin, Jumat 20 November 2020 (foto-Antara) /antara/

JURNALGAYA - Video konvoi panser di sekitaran rumah pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) di Petamburan, viral di media sosial sejak Kamis 19 November 2020.

Keesokan harinya, Jumat 20 November 2020, petugas gabungan dari TNI, Polri, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menertibkan sejumlah baliho dan spanduk-spanduk tak berizin di Ibu Kota dan sekitarnya dengan menurunkan sekitar 500 personel.

Para TNI ini mengendarai kendaraan taktis (rantis). Mulai dari empat panser anoa serta puluhan motor yang dikendarai baik oleh petugas TNI dan Brimob Polri.

Baca Juga: Tak Terdaftar di Kemendagri, Ini Sosok yang Akan Menentukan Keberlangsungan FPI, Bukan Habib Rizieq

"Ini bagian dari kegiatan tiga pilar sebagai patroli pengamanan dan kami juga melakukan pelepasan baliho-baliho yang terpasang tidak sesuai aturan," kata Dandim 05/01 JP BS Kolonel Inf Luqman Arief yang memimpin kegiatan tersebut, saat ditemui di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Jumat siang, 20 November 2020.

Berdasarkan pantauan ANTARA, rute pengamanan yang dilakukan oleh petugas gabungan itu mulai dari arah Jalan Budi Kemuliaan, lalu berbelok ke arah Jalan Abdul Muis, lalu ke arah Pasar Tanah Abang, lalu mengarah ke kawasan Petamburan.

Selepas dari arah Petamburan perjalanan berlanjut menuju ke Bundaran Semanggi dan mengarah ke Jalan Jendral Sudirman lalu kembali ke titik awal yaitu Monumen Nasional.

"Dari jalur yang kami lewati kurang lebih ada 10 baliho liar yang kami amankan," ujar Luqman.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Akan Bertemu Habib Rizieq Shihab, Ini Agenda Pembahasannya

Baca Juga: Jual Voucher 12x Lebih Banyak Selama 11.11, ShopeePay Berdayakan Bisnis Masyarakat

Beberapa baliho yang ditertibkan di antaranya baliho-baliho partai, lalu baliho milik Waskita, hingga baliho sisa penyambutan Habib Rizieq Shihab yang dipasang oleh pendukungnya.

Ke depannya kegiatan serupa dilaksanakan lebih rutin untuk memastikan keamanan di Jakarta Pusat tetap kondusif dan aman serta bersih dari baliho-baliho tidak berizin.

"Tentu kita pun lakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait soal baliho ini. Kami koordinasi dengan Kesbangpol DKI, Satpol PP dan kepolisian agar wilayah Jakarta Pusat ini tidak lagi dihiasi baliho-baliho tidak berizin," ujar Luqman.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Akan Bertemu Habib Rizieq Shihab, Ini Agenda Pembahasannya

Kegiatan patroli pengamanan dan pembersihan baliho-baliho tak berizin turut dilakukan di wilayah-wilayah lainnya yang berada di bawah pengamanan Kodam Jaya/Jayakarta.

Pembersihan baliho-baliho tak berizin itu pun didukung oleh Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman.

"Ini negara hukum, harus taat kepada hukum. Kalau pasang baliho itu jelas aturannya. Ada bayar pajak dan tempatnya sudah ditentukan, jangan seenaknya sendiri," ujar Dudung dalam Apel Kesiapsiagaan Bencana Banjir dan Pengamanan Pilkada Serentak di Monas, Jumat pagi.

Baca Juga: Ridwan Kamil : 559 Warga Megamendung Langsung Rapid Swab, 20 Dinyatakan Positif Covid-19

Konvoi panser ini pun mengundang reaksi netizen. Mereka mengutip pernyataan warga yang tinggal di sekitar rumah Habib Rizieq, kejadian tersebut mengerikan.

Berbagai komentar dilancarkan para pendukung FPI. Di antaranya, kejadian tersebut mengingatkannya pada zaman Orde Baru.

"CERITA LAMA, ini bukan kisah baru di negeri ini. Zaman orde baru Pemerintah vs Kebagusan, lalu saat reformasi bergolak Pemerintah vs Ciganjur. sekarang CLBK - cerita lama bergulir kembali - dengan lokasi berpindah, Pemerintah vs Petamburan," tulis @adek****

Editor: Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah