Waduh Darius Sinathrya Iri Sama Raffi Ahmad, 'Kalau Sudah Ada, Pasti Mau'

13 Januari 2021, 19:34 WIB
Darius Sinathrya bersama sang Istri, Donna Agnesia. /@darius_sinathrya./

JURNAL GAYA - Presenter Darius Sinathrya "iri" kepada Raffi Ahmad. Ia ingin mendapat suntikan vaksin COVID-19 bila sudah ada kesempatan untuk meminimalisasi risiko terjangkit virus corona (Covid-19).

"Kalau sudah ada, pasti mau divaksin, meminimalisir risiko kalau-kalau sampai tertular virus COVID ini," kata Darius kepada ANTARA melalui pesan singkat, Rabu 13 Januari 2021.

Program vaksinasi COVID-19 dimulai hari ini, diawali oleh Presiden Joko Widodo beserta sejumlah perwakilan dari berbagai latar belakang, salah satunya selebritas Raffi Ahmad.

Mengomentari vaksinasi perdana hari ini, Darius mengemukakan "Saya kira langkah yang baik sebagai seorang pemimpin mau untuk memberi contoh bahwa vaksin yang ada aman untuk digunakan, mengingat perbedaan persepsi di masyarakat soal COVID-19 dan vaksinnya masih sangat beragam."

Suami presenter Donna Agnesia berpendapat, program vaksinasi COVID-19 tetap membuatnya waspada seperti sebelumnya. Sebab, vaksin tidak serta merta membuat orang-orang jadi kebal terhadap virus.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Dukung Keputusan Presiden Jokowi Pilih Komjen Listyo Jadi Kapolri, Sosok Ideal

"..dan tingkat efektivitas vaksin yang ada di Indonesia sekarang masih rendah walau sudah sesuai standar WHO, tapi efek sampingnya juga paling minimal."

Penggunaan vaksin COVID-19 produksi Sinovac China hari ini sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Izin penggunaan darurat diberikan setelah BPOM mendapat data uji klinis tahap ketiga di Bandung, Turki dan Brasil. Berdasarkan uji klinis tahap ketiga di Bandung, data efikasi virus Sinovac sebesar 65,3 persen, memenuhi ambang batas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 50 persen.

Pada aspek keamanan pun dipastikan vaksin Sinovac tidak memiliki efek samping berat namun hanya ringan hingga sedang yaitu nyeri, iritasi, pembengkakan, serta efek samping sistemik berupa nyeri otot, kelelahan dan demam.

Darius berharap solusi terbaik muncul seiring berjalannya waktu. Ia menyadari butuh waktu untuk menemukan vaksin terbaik dan melepaskan diri dari pandemi yang telah membayangi selama setahun belakangan.

Baca Juga: Tak Menolak Vaksinasi, Ibnu Jamil Pilih Kumpulkan Informasi Sambil Asyik Berbisnis: Wait and See

"Sementara hidup tetap harus berjalan dengan kebiasaan-kebiasaan baru. Dalam situasi ini, kesehatan jadi sangat penting dan berarti."

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berharap agar 70 persen masyarakat di Indonesia mau mengikuti vaksinasi COVID-19 agar tercipta kekebalan komunitas (herd immunity). Untuk mencapainya, diperkirakan butuh waktu lebih dari satu tahun.

Proses vaksinasi akan dilakukan selama dua tahapan yaitu periode pertama Januari hingga April 2021 dan April 2021 hingga Maret 2022 dengan target 181,5 juta penduduk.

Setelah Presiden Jokowi dan jajarannya, pada Kamis 13 Januari, vaksin akan disuntikkan ke kepala daerah dan tenaga kesehatan yang memenuhi syarat seperti berusia 18-59 tahun, tanpa komorbid, dan tak pernah terinfeksi COVID-19.***

Editor: Dini Yustiani

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler