Sebut Aneh Banget Politik di Era Jokowi, Pandji Pragiwaksono: Orang Pemerintahan Jadi Pimpinan Partai Oposisi

10 Maret 2021, 16:24 WIB
Pandji Pragiwaksono. /Instagram/@pandji.pragiwaksono/

 

 JURNAL GAYA - Komika Pandji Pragiwaksono mengaku heran menyaksikan dinamika politik Indonesia pada era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Pandji blak-blakan berani menyatakan Indonesia tidak pernah segagal ini dalam berpolitik.

“Politik itu sering kali gagal untuk memastikan harapan rakyat itu tercapai. Tapi yang terjadi di politik Indonesia belakangan ini, kita ngga pernah segagal ini dalam mengawal kebutuhan dan keselamatan rakyat Indonesia,” ujar Pandji dikutip Chanel YouTube-nya, Rabu, 10 Maret 2021.

Baca Juga: Song Hye Kyo Akan Bintangi Now, We Are Breaking Up, Berpasangan dengan Jang Ki Yong

Pandji soroti sejumlah fenomen politik yang terjadi belakangan ini. Mulai dari dua kubu yang bertarung di Pemilihan Presiden (Pilpres), kini bersatu di dalam Kabinet.

Menurutnya, di negara mana pun di dunia ini, tak pernah terjadi politik seperti itu.

“Aneh banget yang terjadi di politik Indonesia. Aneh banget. Dua kubuh Capres Cawapres dalam satu kabinet. Aneh itu, aneh ga ada di dunia yang kaya gitu,” ujarnya.

Baca Juga: Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar Nikah April 2021, Ketua MPR RI Bamsoet Siap Jadi Saksi

Pandji juga mengungkap keanehan lain. Seperti putra dan Menantu Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution yang kini jadi Wali Kota di daerah.

“Dan Untuk pertamakali dalam sejarah RI, Presiden yang menjabat, punya anak jadi kepala daerah. Mas Bobby dan mas Gibran. Untuk pertama kalinya di indonesia,” ujarnya.

Kemudian Pandji pun menyoroti pernyataan Jokowi yang mengizinkan para menteri rangkap jabatan menjadi ketua Partai Politik. Menurut Pandji, hal itu akan bertolak belakang di mata masyarakat.

Baca Juga: Wendy Red Velvet Dikonfirmasi Sedang Mempersiapkan Debut Solo, Catat Tanggal Rilisnya

“Karena kan ketika seseorang memegang jabatan publik yang sangat strategi seperti menteri, tapi dia juga pimpinan partai, kita kan jadi bertanya, ini dia lagi dalam kapasias pimpinan partai atau kapasitas jadi menteri,” ujarnya.

Terakhir Pandji pun menyingung soal Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang digelar di Deli Serdang dan mengangkat Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat versi KLB tersebut.

Secara pribadi, Pandji mengaku tidak tertarik dengan urusan kekisruan Partai. Namun kali ini bikin menarik adalah keterlibatan Meoldoko yang merupakan orang Istana.

Baca Juga: Kayu Bekas pun Bisa Disulap jadi Dompet Cantik dan Ramah Lingkungan, Ini Buktinya

“Gue terserah ya, Partai mau gimana, maksud gue, ini orang kabinet gitu. Orang pemerintahan, kemudian menjadi pimpinan partai oposisi."

"Oposisi kan tadinya sisa dua, Demokrat dan PKS. Lalu karena kekisruhan itu, akhirnya diakuisisi itu partai oposisi, diakuisis dengan naruh orang dari pemerintahan sebagai pimpinan Partainya,” ucap Pandji.

Pandji juga melihat adanya para menteri Jokowi yang terlibat korupsi. Hingga kebijakan Jokowi yang tidak konsisten.

Baca Juga: Hindari Penyiksaan, Komnas HAM Minta Kapolri Perintahkan Pasang CCTV Disetiap Polres

“Menteri-menterinya banyak yang korupsi, terus bikin kebijakan tuh, gak lama kemudian ditarik, sering banget tuh, kayak ga dalem satu komando, kaya ga pernah meeting itu,” tandasnya.***

Editor: Dini Yustiani

Tags

Terkini

Terpopuler