Menakar Imbas Kematian Pimpinan Samsung Lee Kun Hee Terhadap Ekonomi Korea Selatan

25 Oktober 2020, 12:13 WIB
Pimpinan Samsung, Lee Kun Hee Baru meninggal dunia.* /Koreaboo

JURNAL GAYA - Kabar duka datang dari raksasa elektronik Korea Selatan, Samsung. Pimpinan Samsung, Lee Kun Hee Baru meninggal dunia. Media Korea Selatan memprediksi, kepergiannya berpotensi berimplikasi serius terhadap perekonomian Korea Selatan secara keseluruhan.

Dilansir Jurnal Gaya dari Koreaboo, Lee Kun Hee adalah pimpinan generasi kedua Samsung Group, yang mengambil alih tampuk pimpinan pada tahun 1987, setelah ayahnya, Lee Byung Chul, pendiri Samsung.

Namun, pada April 2014, dia menderita serangan jantung dan harus dirawat di rumah sakit. Ia sempat menghilang begitu saja dari pandangan publik. Sejak dirawat di rumah sakit, dia tidak terlihat publik, sampai pengumuman kematiannya, hampir 6 tahun dan 6 bulan kemudian.

Baca Juga: 4 Kisah Memilukan Dibalik Ingar Bingar Dunia Grup Kpop, No. 4 Paling Gila

Hari ini, Samsung mengumumkan bahwa Lee Kun Hee meninggal pada usia 78 tahun. 

"Dengan sangat sedih kami mengumumkan meninggalnya Lee Kun Hee, Chairman Samsung Electronics," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, yang dikutip dari AFP.

Berdasarkan pengumuman Samsung, pihak keluarga telah memutuskan untuk mengadakan pemakaman sederhana, sesuai dengan keinginan keluarga yang berduka.

Baca Juga: Gempa Guncang Pangandaran Pagi Ini, SIAGA! Kenali Tanda-Tanda Tsunami Berikut Ini

"Kami dengan sopan menolak semua kunjungan belasungkawa dan karangan bunga pemakaman," bunyi pengumuman Samsung selanjutnya.

Berkebangnya spekulasi dampak kematian pemimpin Samsung terhadap perekonomian Korea Selatan tidak terlepas dari peran Samsung dalam perekonomian Korea Selatan.

Produk Samsung menyumbang 20% ​​dari ekspor seluruh negara Korea Selatan. Secara keseluruhan, Samsung menguasai sekitar 40% kapitalisasi pasar di Korea Selatan, tiga kali lipat jumlah penguasaan konglomerat lainnya, yaitu Hyundai.

Baca Juga: Tolak Mentah-mentah Kapal Mata-mata Amerika Serikat, Indonesia Tuai Pujian dari China

Kondisi itu membuat potensi dampak kejatuhan atau volatilitas saham Samsung terhadap perekonomian Korea Selaran sangat besar.

Selain itu, berdasarkan Undang-undang (UU) warisan Korea Selatan, setiap warisan di atas 3 miliar won Korea akan dikenakan pajak dengan tarif hingga 50%. Berdasarkan dengan kurs won Korea terhadap dolar Rupiah saat ini, 3 miliar won Korea setara dengan Rp 38,952 miliar (kurs Rp 12,984 per won).

Pertanyaannya sekarang,siapa yang akan mengambil alih posisi pemimpin Samsung? Karena posisinya kemungkinan besar akan tetap dalam keluarga dekat, tiga kandidat teratas adalah 3 anaknya yang tersisa: Lee Jae Yong, Lee Boo Jin, dan Lee Seo Hyun.***

 

 
Editor: Nadisha El Malika

Tags

Terkini

Terpopuler