Wartawan Asing Asal Jepang Tertangkap Polisi Myanmar Saat Aksi Protes Berlangsung

- 26 Februari 2021, 17:52 WIB
Para pengunjuk rasa soal kudeta di Myanmar.
Para pengunjuk rasa soal kudeta di Myanmar. /Reuters/Stringer//REUTERS/Stringer

JURNAL GAYA - Aksi demontrasi rakyat Myanmar mendukung pemerintahan yang sah di bawah partai pimpinan Aung San Suu Kyi terus terjadi.

Rakyat menuntut pembebasan Suu Kyi dari tahanan militer. 

Isu politik Myanmar yang memanas selama tiga pekan terakhir ini tentu saja menarik seluruh dunia untuk membahasnya. Melalui para jurnalisnya media-media asing juga turut meliput aksi demontrasi ini.

Baca Juga: Jadwal Film TV Jumat, 26 Februari 2021, Ada Film 'La La Land'di TransTV Pukul 19.00 WIB  

Di tengah isu kebebasan pers yang ada di seluruh dunia, Polisi Myanmar ternyata menangkap salah satu pewarta berita yang berasal dari media negara Jepang.

Polisi menangkap wartawan bernama Yuki Kitazumi dalam aksi protes di Ibu Kota Yangon, kata koleganya pada Jumat, dalam penangkapan wartawan asing pertama sejak kudeta militer 1 Februari.

Yuki memiliki perusahaan produksi media sekaligus pernah menjadi wartawan harian bisnis Jepang, Nikkei, menurut akun Facebook miliknya dan wawancara dengan media daring, ditangkap pada Jumat pagi, 26 Februari 2021.

Ada saksi mata yang melihat Yuki mendapatkan pukulan di kepalanya saat proses penangkapan tersebut.

Baca Juga: Tips Sehat Bugar Walau Olahraga dari Rumah

"Menurut saksi mata, ia dipukul di bagian kepala tetapi ia menggunakan helm sehingga tidak begitu membahayakan dirinya. Saya sudah menghubungi kedutaan besar dan belum mendengar informasi lebih lanjut," kata koleganya, Linn Nyan Htun, warga Myanmar, melalui akun Facebook yang mengumumkan penangkapan Kitazumi. Seperti dikutip dari ANTARA.

Yuki sebelum terputus komunikasinya, sempat mengabarkan kepada kawannya Linn kalau ia telah ditangkap.

"Saya tidak melihatnya, tetapi saya mendapat pesan darinya melalui aplikasi perpesanan sekitar pukul 11:30 waktu setempat bahwa ia ditangkap. Setelah itu komunikasi kami terputus," katanya kepada Reuters.

Baca Juga: Partai Golkar Sukses Salip Elektabilitas Gerindra di Posisi Kedua

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato saat konferensi pers mengatakan bahwa Jepang masih berupaya mengkonfirmasi fakta tersebut.

Sayangnya pihak Kepolisian Myanmar tidak merespon atau menanggapi pemberitaan tersebut untuk dimintai komentar.

Sementara itu, nomor telepon Kitazumi yang tertera di situs perusahaannya tidak dapat dihubungi.

Saat ini Myanmar sedang diguncang serentetan aksi protes sejak militer merebut kekuasaan dari pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan menahannya bersama sebagian besar pejabat tinggi negara.

Negara-negara internasional termasuk Amerika Serikat mengutuk keras kudeta junta militer terhadap pemerintahan yang sah hasil pemilu.***

Baca Juga: Innalillahi, Aktor Pemain Sinetron Yanto Tampan Meninggal Dunia. Para Artis Menyampaikan Bela Sungkawa

Editor: Qiya Ameena

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x