Sonita Comeback Setelah 8 Tahun Vacum, Bawa Genre Dangdut Disko: Tetap Optimistis Meski Pandemi

JURNAL GAYA - Sempat merilis album dangdut disco, di tahun 2013, penyanyi asal Bandung, Sonita akan kembali meramaikan blantika musik di tanah air.

Meski di tengah pandemi Covid-19, Sonita tetap optimistis bisa "comeback" dengan single baru bertitel Yank. Delapan tahun lalu, ia pun sempat menjagokan lagu “Sorry Brow” karya cipta Buy Akur (pencipta lagu Keong Racun) yang aransemen musiknya digarap oleh Jimmy Pro.

Menurut Sonitas, beberapa arranger Kota Bandung terlibat dalam album tersebut.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Sabtu 6 Maret 2021, Aldebaran Putus Asa Tak Temukan Andin, Ia Salahkan Dirinya Sendiri

Sempat eksis dan laris manis di panggung-panggung, karena dibelit kesibukan pribadi di luar musik, Sonita undur diri dari kancah entertainment.

“Waktu itu saya sudah show ke berbagai pelosok Indonesia, sampai ke Papua. Di Papua saya show selama dua minggu,” ungkapnya.

Rupanya hasrat berkesenian selalu menggelora di jiwa Sonita yang berparas aduhai ini. Awal tahun 2021 ini Sonita mengakhiri masa vakumnya, dan kembali ke habitatnya sebagai penyanyi.

“Saya sudah menyiapkan beberapa single. Yang sudah selesai direkam berjudul _Yank_ . Dibikin dua versi, Indonesia dan Jawa,” jelas Sonita ketika ditemui di usai rekaman di Air Studio, Cijawura, Kota Bandung, Kamis (18/02/21). Lagu itu ciptaan Cucun Z (pencipta lagu “Wulan Merindu”) dan diaransir oleh Jimmy Pro.

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Buku Harian Seorang Istri SCTV Sabtu 6 Maret 2021, Wow Dewa Pingsan, Nana Beri Nafas Buatan

Dalam comeback-nya ini Sonita tetap mengusung dangdut disco. “Saya memang suka dangdut. Sejak kecil kuping saya sudah bergaul dengan musik dangdut. Di tempat saya dulu dibesarkan di Kota Bandung, daerah Cicadas, orang rumah dan tetangga sekitar suka dangdut, bahkan dekat rumah ada grup dangdut ,” papar fans Elvy Sukaesih dan Rita Sugiarto ini.

Untuk lebih memantapkan keandalan vokalnya dalam rangka eksis kembali, Sonita berguru kepada Adjie Esa Poetra, guru vokal kenamaan di Kota Bandung.

lebih lanjut Sonita juga mengakui, ekosistem industri musik sudah berubah sejak era digital datang mengganti era analog.

Baca Juga: Netizen : Na In Woo Mirip Reinkarnasi On Dal Modern, Tak Sabar Nantikan Penampilannya

“Justru menurut saya, era digital lebih enak, lebih praktis. Dulu, harus mencetak kaset atau CD, VCD, bikin cover, harus mengurus ke distributor, belum lagi promosinya,” katanya.

“Sekarang serba praktis, pencipta lagu mengirim contoh karya cukup via WA atau email, tidak harus datang membawa rekaman lagunya. Lagu yang sudah siap go public tinggal diunggah ke Internet. Pokoknya serba mudah,” pungkasnya. ***