Menurutnya, ada beberapa model pengembangan yang disesuaikan dengan kondisi, baik sumber daya alam, sumber daya manusia dan potensi ekonomi di daerah terdampak bencana.
Misalnya, dengan pendekatan partisipatif, pengabdian, kajian need assesment hingga kolaborasi. Hasilnya, kelompok-kelompok masyarakat terdampak bencana di berbagai daerah dapat tetap produktif dengan menghasilkan produk-produk usahanya.
Dukungan Pemasaran (Duksar)
Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana bidang ekonomi yang sudah dilaksanakan BNPB, mulai memperlihatkan keberhasilannya. keberhasilan ini perlu disampaikan ke masyarakat luas baik perorangan atau kelompok usaha.
“Salah satu cara yang dilaksanakan oleh BNPB dukungan pemasaran (duksar) produk-produk usaha kelompok terdampak bencana dalam bentuk pameran, termasuk saat ini, BNPB ikut dalam Bandung Ide Craft 2021,” ujarnya.
Menurutnya, pada pameran kali ini ada beragam produk kelompok terdampak bencana akan dihadirkan dari beberapa daerah pascabencana. Produk-produk tersebut, seperti, aneka produk kopi, makanan ringan, fashion dan kerajinan.
Untuk produk kopi, ada Kopi Cimbang (Sinabung), Kopi Baratas (Banjarnegara), Kopi Enrekang (Sulawesi Selatan), Kopi Kepahiang (Bengkulu), Kopi Abang (Sajang, NTB).
Sementara untuk makanan ringan, ada kerupuk kulit (Garut), gula semut dan black garlic (NTB), tepung mocaf (Sumedang), minyak kelapa dan aneka kuliner (Palu). Sedangkan untuk produk kain dan kerjainan, ada kain tenun (Lombok), kain tenun Subi (Palu), aneka kain dan baju batik (Sukoharjo), kerajinan tangan (Pandegelang), piring lidi (Palu).
“ Melalui pameran ini, kelompok-kelompok usaha dari daerah pascabencana diharapkan akan semakin terbuka akses pemasarannya dan perekonomian menjadi semakin pulih,” pungkas Tri Hartatiningsih," pungkasnya. ***