Baca Juga: Info Lengkap SAMSAT Keliling Kabupaten Indramayu I Beserta Persyaratannya, Sabtu, 21 Mei 2022
Awalnya Norman hanyalah seorang juru ketik ketika atasannya menugaskan dia terjun ke medan perang. Jangankan membunuh, melukai seseorang pun Norman tidak berani apalagi dirinya merupakan sosok agamis.
Hal ini menyulitkan Wardaddy juga anggota pasukan yang lain ketika mereka harus menjalankan tugas. Bagaimana tidak, dalam perang, kesalahan sekecil apapun bisa berujung nyawa yang menjadi taruhannya.
Tanggapan para anggota pasukan berbeda untuk si bungsu yang merepotkan ini.
Ada yang sebal, marah, bahkan iba. Sampai-sampai, sang kapten sendiri yang turun tangan mengajarkannya untuk membunuh musuh secara langsung.
Kenyataan di medan perang yang sesungguhnya akhirnya mampu membuka mata Norman hingga dia pun bisa menjadi anggota pasukan yang dapat diandalkan.
Secara keseluruhan, film yang ditulis dan disutradarai oleh David Ayer ini memang patut diacungi jempol. Rekomendasi sekali untuk para pecinta film aksi.
Biasanya, film perang condong untuk menggambarkan nasionalisme atau bahkan kefanatikan terhadap salah satu negara. Ibaratnya, hanya menampilkan sisi baik dari satu pihak saja.
Baca Juga: INFO PENTING! Jadwal SAMSAT Keliling Online Kabupaten Bandung, Sabtu, 21 Mei 2022