6) mempromosikannya lalu menjualnya kepada konsumen.
Inilah gambaran keseluruhannya.
Untuk menyelesaikan setiap langkah, harus ada sistem sumber daya manusia, yang mencakup staf (Dewan, spesialis Humas, manajer, dll.) yang bertanggung jawab atas pekerjaan di perusahaan dan selain mereka, semua tenaga kerja yang penting dipekerjakan, atau perusahaan akan melakukan outsourcing dan kemudian memberikan pekerjaan kepada orang luar. Tidak mungkin mereka menyelesaikan semuanya sendiri.
(Bahkan, Korea Selatan bisa disebut negara outsourcing)
Itulah K-Pop, sebuah industri di mana sebuah grup dibentuk dengan cara itu, di mana agensi hiburan menghasilkan keuntungan dengan mengabdikan diri pada penyiar, menjual album, mengadakan acara dan pertunjukan tanda tangan penggemar. Beginilah cara industri K-Pop bekerja.
Saya sudah merindukan mereka sejak saya masih kecil. Bagi seorang anak, Korea penuh dengan mimpi, artis-artis itu patut ditiru, dan perusahaan-perusahaan hiburan itu tampak begitu hebat dengan produk-produk berkualitas tinggi mereka.
Dulu saya percaya bahwa perusahaan hiburan Korea dapat menghasilkan banyak uang karena bakat luar biasa dari artis mereka.
Saya terus berpikir bahwa hanya dengan melakukan seni industri semacam itu, uang akan masuk dengan sendirinya. Tentu saja, apa yang saya katakan sebelumnya tidak salah tapi ...