JURNAL GAYA - Film Pengkhianatan G30S PKI kerap ditayangkan pada tanggal 30 September setiap tahunnya, sejak diproduksi 1984.
Film yang disutradarai dan ditulis oleh Arifin C Noer ini masih diperdebatkan. Ada sebagian pihak yang menganggap bumbu atau drama dalam film ini terlalu banyak.
Sehingga film ini meski diangkat dari kisah nyata hanyalah karya seni semata. Menanggapi hal tersebut, istri dari sutradara Film Pengkhianatan G30S PKI, Jajang C Noer angkat bicara.
"Semua yang ada dalam film diangkat dari kisah nyata, tidak ada yang ditambah-tambahkan," ujar Jajang dikutip Jurnal Gaya dari YouTube belum lama ini.
Jajang menjelaskan, apapun yang diceritakan di film diambil dari kisah aslinya. Mulai dari pengakuan keluarga korban dan lainnya. Nyaris tidak ada dramatisasi dalam film ini, semuanya sama dengan kisah aslinya.
Dramatisasi diambil sutradara saat pemimpin PKI merokok. Ketika dia merokok kemudian mengeluarkan asap, itulah letak dramatisasi dalam film ini.
"Karena (sutradara) tidak tahu bagaimana kebiasaan pemimpin PKI ini. Untuk menggambarkan keruwetan digambarkan dengan merokok. Itu dramatisasinya," ungkap dia.
Jajang pun menegaskan, kru Film Pengkhianatan G30S-PKI sama sekali tidak mendramatisasi konten film.