Nano Riantiarno dikenal sebagai tokoh teater di Indonesia. Dia mendirikan Teater Koma pada 1977 bersama pendiri lainnya.
Sampai sekarang, Teater Koma masih aktif mementaskan pertunjukan.
Nano Riantiarno menulis sendiri sebagian besar karya panggungnya, seperti Rumah Kertas, trilogi Opera Kecoa, Sampek Engtay, Opera Sembelit, dan lain-lain.
Di samping naskah drama, Nano Riantiarno juga menulis skenario film dan televisi seperti Jakarta Jakarta (1977) serta menulis novel seperti Cermin Merah, Cermin Bening, dan Cermin Cinta.
Selamat jalan, tokoh kebanggaan Indonesia.***