JURNAL GAYA- K-Drama bukanlah hal baru bagi pemirsa internasional, tetapi relatif baru bagi Netflix.
Selama beberapa tahun terakhir, layanan streaming ini beralih dari hosting drama Korea menjadi memproduksi konten aslinya sendiri.
Pemirsa lama, yang memulai perjalanan K-Drama mereka di luar Netflix, menunjukkan beberapa perubahan yang tidak disukai semua orang.
1. Subtitle cacat
Dari terjemahan yang gagal hingga dialog “kebarat-baratan” , beberapa penonton (terutama yang bilingual) mengatakan bahwa subtitle Netflix kurang.
Seringkali, subtitel ini mendukung keterusterangan demi kejelasan yang, sayangnya, dapat menghilangkan konteks budaya dan makna yang lebih dalam.
Hal ini dapat mempersulit siapa pun yang berharap menggunakan Netflix untuk membantu mereka mempelajari bahasa Korea.
Misalnya, Netflix sering mengganti istilah sapaan seperti "oppa" (kata yang digunakan wanita untuk memanggil kakak laki-laki dan teman laki-laki yang lebih tua) dengan nama karakter tersebut.
Baca Juga: Bersiaplah! 16 Grup K-Pop Ini Bakal Ramaikan Deretan Comeback dan Debut di Bulan Maret 2023
Perbedaan antara jondaemal , tuturan sopan, dan banmal , tuturan informal juga disamarkan.