Tips Mendidik Anak Laki-laki, Mulailah Berdiskusi dan Penuhi Kebutuhan Hipotalamusnya

28 Januari 2023, 11:46 WIB
Tips Mendidik Anak Laki-laki, Mulailah Berdiskusi dan Penuhi Kebutuhan Hipotalamusnya /Pixabay/

JURNAL GAYA-Inilah tips mendidik anak laki-laki, karena buah hati adalah titipan Tuhan yang harus kita jaga dengan sepenuh hati.

Semua orang tua, tentu ingin anak-anaknya tumbuh dan berkembang menjadi baik dan membuat bangga, sehingga tips mendidik anak laki-laki ini bisa menjadi panduan penting buat Anda.

Perlu diketahui, ternyata anak lelaki dan perempuan berbeda cara perkembangannya dan metode pendidikannya. Menurut pakar neuparenting, dr. Aisyah Dahlan, hipotalamus anak lelaki lebih lebar daripada anak perempuan.

Hipotalamus sendiri adalah bagian dari otak yang merupakan pusat kontrol otonom yang terhubung dengan sistem saraf yang mempengaruhi tekanan darah, denyut jantung, suhu tubuh, perilaku konsumsi dan emosi.

Hipotalamus juga merupakan konektor sinyal dan berfungsi sebagai monitoring dan mengontrol berbagai aktivitas dari tubuh yang sangat banyak.

Baca Juga: Sinopsis Takdir Cinta yang Kupilih 28 Januari 2023: Novia Duga Jeffrey Pergi karena Arjuna Tidak Setujui JeNov

Dokter spesialis sekaligus konsultan penanggulangan dan penyalahgunaan narkoba itu juga menyatakan, pantang menasehati anak lelaki kalau perutnya masih kosong.

"Saya kalau ingin menasehati anak laki-laki saya, saya ajak dia makan dulu, baru saya nasehati dia,” ucapnya.

Orang tua jaman now, mulai paham bahwa pendidikan otoriter tidak lagi berlaku untuk menjadikan anak lebih baik.

Terlebih, sudah banyak pengetahuan tentang parenting yang tersebar di internet yang bisa dipelajari oleh para calon orang tua baru.

Aisyah pun memberi penjelasan, jika anak lelaki berusia 0 hingga 6 tahun, otak yang berkembang lebih dulu adalah otak kanan atau otak kreativitas.

"Karena itulah anak lelaki suka bermain, karena otak kanannya yang berkembang lebih dulu," bebernya.

Maka cara belajar yang disarankan adalah dengan menggunakan alat peraga agar dia lebih mudah memahami.

Baca Juga: Keren! Drama Baru MBC Kokdu: Season of Deity Tayang Perdana dengan Awal yang Menjanjikan

Karena otak kanan itu berhubungan dengan kreativitas, imajinasi, permainan dan lain sebagainya.

Hal ini juga berlaku untuk mengenalkan tauhid sejak dini, yaitu tentang ketuhanan dan akidah.

Kenalkanlah kepada mereka ayat-ayat suci Al-Quran, memberi contoh tata cara sholat, mengajak mereka ke majelis ilmu, menceritakan tentang sejarah para Nabi, Rasul, dan para sahabatnya.

Kemudian masuk ke usia 6 - 13 tahun adalah waktunya untuk menanamkan prinsip. Harus tegas, tapi tidak boleh keras. Menegurnya dengan cara yang baik, menasehati dengan pelan dan merangkul anak.

"Pada fase ini, kemandirian juga maskulinitasnya bertumbuh, bahwa anak lelaki akan tumbuh menjadi lelaki. Orang tua perlu juga menghormati individualitasnya masing-masing. Dan jika sudah berumur tujuh tahun maka mereka sudah wajib melaksanakan sholat dan belajar berpuasa," katanya.

Di usia mereka yang sudah mempelajari baik dan buruk, maka mereka pun sudah bisa diberi amanah dan diberi pengertian tentang tanggung jawab yang harus dilakukan.

Lalu usia 14 - 21 tahun adalah tahap ketika anak lelaki menjadi remaja. Dalam periode ini, aktivitas hormonalnya membuat mereka mudah marah bahkan agresif.

Baca Juga: 7 Gaya Unik yang Hanya Bisa Dipakai V BTS, Terlihat Lebih Hot dari Musim Panas Walau Cuma Pakai Sandal!

"Sering-seringlah diajak bermusyawarah yang bertujuan agar anak terbiasa memberikan pendapat. Dan juga sebagai evaluasi dari penanaman tauhid, akhlak, adab, dan ihsan sang anak," jelasnya.

Orang tua juga perlu mengajarkan anak lelakinya untuk bertanggung jawab atas perbuatan mereka.

Mereka pun harus memahami jika hak dan tanggung jawab akan berjalan bersama. Beri juga kesempatan untuk membangun identitas diri.

"Karena pada umur 21 mereka diharapkan telah siap untuk terjun ke masyarakat dan kelak akan menjadi seorang pemimpin. Dan sampai usia dewasa pun, penuhi dulu kebutuhan hipotalamusnya baru sampaikan apa yang ingin dibicarakan," pungkasnya.***

Editor: Dini Budiman

Tags

Terkini

Terpopuler