Anita bercerita, di The Pop Up ada 12 label ciamik yang bisa kamu pilih. Sebut saja Lima The Label, Gazelle, Kalm Studio, White Collar Concept, Siss Pretaporter, dan Soletopia. Ada pula Posh.Inc, Shoptherapee, Oxford Society, Third Day, Maven, dan Hannah Atelier.
Meski mengusung gaya santai sehari hari, keduabelas label ini punya konsep fesyen yang beragam loh. Ada yang bekiblat warna pastel dengan siluet simpel, hingga dress elegan bernuansa bold. Jadi fashionista bisa memilih gaya sesuai selera dan kebutuhan.
"Semua warna hadir, termasuk item fesyen yang saat ini lagi kekinian. Koleksinya mulai dari top, dress, celana hingga rok pokoknya semua komplit dan orisinal buatan Bandung," katanya.
Anita mengatakan, The Pop Up juga ingin selalu menampilkan sesuatu yang segar. Karenanya, tenant The Pop Up akan berganti setiap cycle setiap empat bulan sekali. Bahkan, brand lokal premium pun dipersilahkan untuk mengirimkan profil brand dan produknya melalui surat elektronik bila tertarik untuk menjadi tenant.
Bisnis yang dibuka sejak 19 Juli 2019 ini, memang hasil inisiasi dari delapan orang yang merupakan entrepreneur muda di Bandung. Namun, The Pop Up juga berharap, geliatnya bisa menjadi sarana bersama bagi para brand lokal premium untuk menggaet para konsumennya.
Baca Juga: HORE! Gaji Guru PNS di Jabar Akhirnya Cair Setelah Terlambat 4 Hari
"Tren belanja online memang cenderung lebih disukai. Tapi kita optimistis kehadiran offline store tetap penting, karena kalau online kan enggak bisa mencoba produknya lebih dulu. Berbeda ketika berada store, konsumen bisa mencoba kualitas produknya," tegas Anita.
Sebagai concept store, The Pop Up juga bisa menjadi tempat hangout kaum urban Kota Bandung loh. Di The Pop Up, ada tempat makan Fat Box yang menyajikan makanan dan juga dilengkapi berbagai sarana ciamik. ***