PERKI: Inovasi Teknologi Kesehatan dan Digital Dapat Bermanfaat untuk Menjaga Kesehatan Jantung

- 29 September 2021, 19:01 WIB
/

JURNAL GAYA - Hari Jantung Sedunia yang jatuh pada hari ini, 29 September 2021 mengingatkan kita bahwa penyakit kardiovaskular atau yang lebih dikenal dengan penyakit jantung, masih menjadi ancaman dunia dan merupakan penyakit yang berperan utama sebagai penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia. 

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. 

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun. 

Setidaknya, 15 dari 1000 orang, atau saat ini terdapat 4,2 juta orang yang menderita penyakit kardiovaskular, dan 2.784.064 diantaranya menderita penyakit jantung. Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) melaporkan 14,4 persen sebab kematian di Indonesia adalah penyakit jantung koroner.

 Baca Juga: Penting! Rekomendasi PERKI untuk Mencegah dan Menanggulangi Penyakit Jantung di Masa Pandemi

Dalam rilisnya, dr. Isman Firdaus Sp.JP (K), FIHA, FAPSIC, FAsCC, FESC, FACC, FSCAI selaku Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), menyampaikan bahwa Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak akhir tahun 2019 menjadi kekhawatiran tersendiri bagi orang dengan penyakit jantung.

Hal tersebut dikarenakan paparan infeksi apapun termasuk infeksi Covid-19 dapat mencetuskan perburukan dari penyakit kardiovaskular seperti terjadinya kekambuhan penyakit jantung coroner atau gagal jantung menahun, bahkan lebih mudah terjadi kematian pada pasien Covid yang memiliki penyakit jantung dibandingkan tanpa penyakit jantung.

Laporan rata-rata Rumah Sakit (RS) di masa pandemi menunjukkan bahwa 16,3 persen pasien yang dirawat dari ruang isolasi Covid ternyata mempunyai penyakit bawaan atau komorbid atau koinsiden penyakit kardiovaskular. 

Di masa sebelum pandemi dilaporkan bahwa laju rerata mortalitas di RS akibat serangan jantung adalah 8 persen, namun di masa pandemi, angka ini dilaporkan meningkat hingga 22-23 persen.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani

Sumber: Rilis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah