Awas! Ini 6 Tanda Kamu Kecanduan Belanja yang Bisa Jadi Penyakit Mental!

- 17 Oktober 2021, 16:52 WIB
Ilustrasi Impulsive Buying
Ilustrasi Impulsive Buying /Yuni Astuti/Pexels

JURNAL GAYA - Pernahkah ketika kamu sedang menelusuri Instagram tiba-tiba kamu melihat seorang artis yang sedang berpose dengan sepatu baru, lalu kamu tertarik untuk langsung membeli sepatu tersebut?

Lalu, ketika ada promo barang online di marketplace, kamu langsung membeli barang tanpa mempedulikan lagi kegunaannya.

Kalau kamu tipe seperti yang diceritakan di atas, berhati-hatilah karena kamu termasuk pembeli impulsive buying!

Impulsive buying adalah sebuah keputusan tidak terencana atau terjadi secara tiba-tiba dalam membeli sebuah produk atau jasa.

Baca Juga: Inilah Lirik Lagu Easy on Me yang Berisi Curhatan Adele tentang Perceraiannya

"Mungkin tren kecanduan belanja yang paling mengganggu," kata Kristin Roelofson, MSW, LSW, di Thriveworks di Pittsburgh yang dikutip dari health.com, "adalah ketika keuangan pribadi seseorang habis dan orang tersebut mencari pinjaman, memohon untuk meminjam uang dari orang lain, mencuri uang tunai atau kartu kredit , menjual barang-barang rumah tangga, terlibat dalam perilaku berbahaya untuk mendapatkan uang atau mencuri barang."

Roelofson juga mengatakan bahwa dari sebuah penelitian, terdapat 6 tanda kecanduan belanja:

  1. Terus-menerus terobsesi dengan belanja
  2. Berbelanja untuk meningkatkan mood 
  3. Membeli lebih banyak barang untuk mencapai tingkat kepuasan yang sama seperti sebelumnya
  4. Berbelanja terlalu banyak sehingga mempengaruhi pengeluaran harian
  5. Membeli sampai pada titik yang mempengaruhi perekonomian pribadi
  6. Mencoba mengurangi belanja tetapi tidak berhasil

"Kehadiran kecanduan belanja kemungkinan terjadi di antara individu yang menunjukkan empat atau lebih indikator yang disebutkan di atas," jelas Roelofson.

Selain itu, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal World Psychology terdapat empat tahap kecanduan belanja yang disebut sebagai gangguan pembelian kompulsif atau CBD (Compulsive Buying Disorders).

Halaman:

Editor: Dini Yustiani

Sumber: health.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah