Erick Thohir, Menteri BUMN Republik Indonesia, menyatakan: “Sejalan dengan kepemimpinan Indonesia dalam mewujudkan upaya bersama di tingkat global untuk “Recover Together, Recover Stronger” (pulih bersama, dan pulih lebih kuat) melalui Presidensi G20, kami juga percaya akan pentingnya perusahaan-perusahaan BUMN memimpin melalui langkah nyata kami, yang diwujudkan dalam berbagai inisiatif strategis dan transformasi berskala besar yang dapat memberikan dampak global."
Erick meyakini bahwa dunia tidak hanya akan melihat Indonesia mampu memberikan kontribusi jangka panjang pada tata kelola dunia dan agenda keberlanjutan melalui Presidensi G20, tetapi juga melihat peranan kunci perusahaan-perusahaan BUMN sebagai bagian dari upaya bersama memajukan perubahan dan kolaborasi di tingkat global.
Senada dengan Menteri BUMN, Honesti menyampaikan bahwa kontribusi Bio Farma dalam menyediakan vaksin polio telah sejalan dengan salah satu isu prioritas yang akan dibahas dalam Presidensi G20, yaitu pembangunan kesehatan global, dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, 15-16 November 2022 di Bali.
Melalui momentum Presidensi G20, Indonesia juga menunjukkan keberhasilannya dalam mengendalikan pandemi Covid-19 terutama di sektor kesehatan dan perekonomian, khususnya vaksinasi.
PT Bio Farma menjadi salah satu garda terdepan dalam kegiatan vaksinasi di Tanah Air.
Sementara itu, salah satu capaian Presidensi G20 di sektor kesehatan adalah kesepakatan pembentukan Financial Intermediary Fund (FIF), yang telah mengumpulkan dana sebesar US$ 1,4 miliar untuk pencegahan pandemi pada masa yang akan datang.
Sebelumnya, dunia bersiap untuk menuju bebas polio sambil menunggu kondisi penanganan penyakit polio di 2 negara (Afganistan dan Pakistan).
Di tengah masa penantian itu, justru penyakit polio kembali mewabah (outbreak), khususnya di wilayah Afrika dan kawasan Timur Tengah.