Saat mulai merasakan hal tersebut, kita harus bisa mengatakan pada diri sendiri untuk berhenti atau menghindar terlebih dahulu atau yang paling mudah adalah menarik napas dalam-dalam.
Jurus 2
Kenalilah intensitas dan frekuensi marahmu. Dengan menyadari perubahan fisiologis sendiri, kita pun bisa menyadari kadar kemarahan kita dan berapa kali kita marah dalam periode tertentu. Dengan begitu, kita bisa mengendalikan rasa marah meskipun butuh proses.
Jurus 3
Lakukan STOP (stop, think, objektif, plan). Ketika kita berkata berhenti pada diri sendiri saat marah, itu berarti menghentikan aliran marah pada otak dan seluruh tubuh.
Setelah itu, mulailah memikirkan hal yang menjadi pemicu marah. Dari sini, kita harus berpikir positif dengan memusatkan perhatian secara lebih objektif. Terakhir, buatlah rencana baru berdasarkan pemikiran yang jernih.
Jurus 4
Lakukan relaksasi. Lakukan aktivitas yang membuat kita santai. Hal tersebut mempunyai pengaruh yang kuat dalam membangun suasana hati. Dengan begitu akan membuat perasaan kita lebih tenang dan bahagia.
Jurus 5
Katakan dengan asertif. Kita harus berani menyelesaikan amarah dengan mengomunikasikannya secara efektif. Tentu saja mengomunikasikan dengan sikap yang positif.
Jadi, apakah kamu sudah punya jurus jitu sendiri dalam mengendalikan amarah?***