JURNAL GAYA – Gemuruh semangat sepak bola putri menggema di arena Progresif Sport Centre! Kali ini, 538 siswi dari 22 Sekolah Dasar (SD) di wilayah Bandung dan sekitarnya antusias menunjukkan aksi mereka mengolah si kulit bundar di ajang MilkLife Soccer Challenge – Bandung Series 1 2024.
Turnamen yang dihelat sejak Kamis (20/6) hingga Minggu (23/6) ini menjadi bukti nyata geliat sepak bola putri di Kota Kembang, khususnya bagi pesepak bola putri yang masih duduk di bangku SD.
Digagas oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife, MilkLife Soccer Challenge hadir dengan misi melahirkan generasi unggulan yang siap berlaga di cabang olahraga sepak bola. "Ide dasar kami adalah menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap sepak bola putri sejak dini," ujar Yoppy Rosimin, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation.
Lebih lanjut dikatakannya, Bandung, dengan sejarah panjangnya dalam sepak bola Indonesia, menjadi kota yang tepat untuk melahirkan bibit-bibit pesepakbola putri berbakat yang akan mengharumkan nama bangsa di masa depan.
Lebih dari Sekedar Pertandingan
MilkLife Soccer Challenge bukan sekadar turnamen sepak bola biasa. Di sini, para siswi tak hanya mengadu kemampuan, tetapi juga mengasah skill dan bakat mereka melalui berbagai rangkaian uji ketangkasan (skill challenge). Lima teknik dasar dilombakan, mulai dari passing and control, dribbling, shoot on target, 1 on 1, hingga penalty shoot.
"Skill challenge ini bukan hanya untuk mengukur kemampuan individual siswi, tetapi juga untuk menumbuhkan kecintaan dan pemahaman yang lebih baik tentang sepak bola. Kami ingin menunjukkan bahwa bermain sepak bola itu seru dan menyenangkan, sehingga mereka termotivasi untuk terus berlatih dan mengasah kemampuan," ujar Timo Scheunemann, Kepala Pelatih MilkLife Soccer Challenge.
Baca Juga: Ipar adalah Maut Tembus 1 Juta Penonton di Bioskop: Yuk, Intip Profil dan Biodata Pemainnya!
Timo Scheunemann yang memiliki lisensi kepelatihan UEFA A di Jerman sejak 2007 juga menyebutkan, skill challenge dimaksudkan untuk mengukur kemampuan individual siswi dari sisi teknik dan bakat di lapangan hijau. Selain itu, kegiatan ini juga berorientasi untuk menumbuhkan kecintaan dan pemahaman yang lebih baik tentang sepak bola di level akar rumput.
“Jadi ada dua pesan penting yang ingin kami tunjukkan di skill challenge. Pertama, kami ingin mengukur sejauh mana teknik dasar mereka diantaranya dribbling dan passing. Kedua, kami ingin menunjukkan ke para siswi bahwa bermain bola itu seru dan menyenangkan, sehingga ke depan bisa tumbuh rasa cinta terhadap cabang olahraga ini dan diharapkan mereka yang berbakat bisa semakin mengasah kemampuan sehingga bisa menjadi atlet profesional,” tegas Timo.