Lahang, Minuman Isotonik Tradisional Dari Bandung

- 22 Agustus 2020, 14:54 WIB
Lahan minuman isotonik tradsional
Lahan minuman isotonik tradsional /Jurnalgaya/denny suryadharma/

JURNALGAYA.- Buat yang seneng aktivitas luar ruang, minuman isotonik pencegah dehidrasi tentu sudah sangat akrab yah. Nah, berbicara tentang minuman isotonik ini, kamu pernah mencoba lahang ga? Yup, muniman tradisonal ini sudah dikenal lama sebagai minuman penambah energi karena mengandung gula alami yang berasal dari pohon nira.

Minuman yang sempat meredup popularitasnya ini, membuat tiga sekawan yakni indradi wijaya putra, dian purnama dan yudha purnama bermufakat untuk mempopuliskan kembali minuman lahan ini dengan nama lahang sangkuriang dan usaha tersebut sudah mulai berbuah manis semanis air lahang.

"Kami memulai usaha ini pada november 2018, dan terus bekembang hingga saat ini" Ujar Indradi saat dihubungi tim redaksi jurnalgaya.com, Sabtu 22 Agustus 2020.

Baca Juga: Cuma di Bandung! Pelancong Bisa Wisata Selfie di 7 Negara Asia -Afrika

Agar menarik, kami tetap mempertahankan ciri khasnya yaitu lodong (bambu besar) sebagai tempat lahang. Sedangkan untuk gelasnya kami sesuaikan dengan perkembangan saat ini sehingga tampak lebih modern dan di lirik oleh generasi milenial.

"Lodong ini, menjadi ciri khas dan memberi rasa tersendiri pada lahang. Sehingga tetap kami pertahankan apalagi bambu di wilayah kami masih cukup banyak" Ungkapnya.

Untuk proses pembauatannya sendiri, memang perlu kesabaran dan keuletan dari para petani penyadap. Mereka berangkat pagi sekali untuk melakukan penyadapan bunga pohon nira, selama 24 jam.

"Penyadapan dilakukan 2 kali sehari, masing-masing 12 jam. biasanya yang disadap adalah bunga pohon nira jantan" terangnya.

Setelah terkumpul, imbuh Indradi, lalu dimasak dengan cara pembakaran hingga menjadi wedang lahang. Nah, wedang lahang ini bisa bertahan kira-kira antara 6 hingga 12 jam diudara terbuka karena teroksidasi menjadi fermentasi.

"Nah, wedang nira ini disimpan dalam lodong. Selain lebih awet citarasa lahan juga jadi khas karena pengaruh bambu" ujarnya.

Lahan sangkuriang bertahan ditengah minuman isotonik modern
Lahan sangkuriang bertahan ditengah minuman isotonik modern


Indradi menambahkan, kandungan lahan dalam lahan ini sekitar 5 sampai 10 persen, sehingga jaman dulu sering dimanfaatkan sebagai minuman tradisional isotonik atau energitonik. Selain itu, mengkonsumsi lahang secara teratur dan dengan takaran yang benar bisa mengobati panas dalam dan sariawan serta untuk memperlancar pencernaan. "Saat ini lahan juga sudah mulai dijadikan sebagai campuran adonan pengembang roti" Jelasnya.

Indradi berharap, minuman peningkat stamina ini bisa terus lestari dan kembali digemari oleh khalayak ramai. Karena selain padat karya juga melestarikan minuman warisan leluhur kita. "Kalau bukan kita siapa lagi yang akan melestarikannya" Tegas Indradi.

Bagi yang penasaran dan ingin mencoba minuman lahan dengan nama lahang karuhun bisa menghubungi nomor hp/wa +62 897-3853-711 atas nama bambang.

"Untuk lahang karuhun ini, kami menjualnya Rp. 23.000 / liternya" pungkasnya.(***)

Editor: Gayatri Pinandito


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah