Network
JURNALGAYA. Setelah masuk dari pintu 2 Kebun Raya Bogor (KRB), kaki ini seperti tertarik untuk melangkah ke sebuah danau tepat di seberang Istana Bogor.
Kaki terus melangkah mengambil arah kanan menuju area hutan bambu. Menurut cerita dari mulut ke mulut di area hutan bambu ini kerap menampakan diri sosok wanita belanda bergaun putih dengan rambut panjang tergerai.
Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Selama Dua Minggu Ini Warga Jakarta Tak Wisata ke Jabar
Jangankan di sore hari, di siang haripun kawasan hutan bambu ini selalu gelap, dengn tanah lembab dan dedaunan yang berguguruan. Jika angin beriup, gesekan daun bambu menimbulkan suara damai namun menghanyutkan.
Di area rumpun bambu ini, ada kompleks pemakaman orang - orang Belanda dengan berbagai bentuk nisan. Ada yang seperti kubah kecil, berbentuk segitiga dan segiempat.
Baca Juga: Indonesia Ada Kemungkinan Ikut Turnamen Seri Asia
Aslinya nisan nisan tua berusaia ratusan tahun itu bercat putih, namun karena hujan, panas dan lembab membuat catnya menjadi kusam sehingga menimbulkan kesan seram. Begitupun dengan nama nama di nisan tersebut pun mulai pudar termakan usia.
Di dalam pagar dari i batu bata yang sebagian besar sudah di makan lumut, ada 42 makam dengan berbagai ukuran. Namun hanya 38 saja yang bernama, sedangkan sisanya tidak teridentifikasi. Hanya saja di duga kuat makam tersebut mayoritas makam ini menjadi tempat bersemayamnya jazad dari kerabat Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
Baca Juga: Wisata Kuliner di Bandung, Lahap Steak Sambil Bernostalgia Yuk
Sebuah papan informi di kompleks menceritakan jika makan ini sudah ada jauh sebelum KRB di dirikan pada tahun 1817 oleh C.G.C. Reinwardt.
Hal itu, dibuktikan dengan adanya makam dengan nisan nama Cornelis Potmans, seorang administrator toko obat berkebangsaan Belanda yang wafat 2 Mei 1784. Jika dihitung-hitung usia makam ini sudah mencapai 236 tahun.
Baca Juga: 3 Alasan Kenapa Timo Werner Lebih Memilih Chelsea Dibanding Liverpoll
Nah, Jika di danau dan area hutan bambu sering kali ada menampakan diri hantu noni belanda dan suara suara aneh, di kompleks makam nya sendiri acapkali muncul sosok tinggi besar dan harimau besar.
Selain Cornelis Potmans, sejumlah nama dalam nisan pun masih dapat di baca dengan jelas diantaranya E.B Van Den Bosch, D.J. de Eerens, dan Andre Josef Guillaume Henry.
Dari beberapa nama tersebut, D.J. de Eerens adalah yang paling mudah dikenali karena dia adalah Gubernur Jenderal Hindia Belanda (1836-1840) yang meninggal dan dimakamkan di Bogor.
Meski tidak sepopuler spot lainnya di KRB yang sering dikunjungi oleh wisatawan, tidak ada salahnya untuk mampir juga ke makam Belanda di Kawasan Kebun Raya Bogor untuk menarik benang merah sejarah perjuangan bangsa Indonesia.****
