Network
JURNAL GAYA - Masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) menjadi berkah baru bagi para pengusaha di sektor mikro.
Meski pandemi belum usai, bisnis kuliner pun perlahan menunjukkan geliatnya.
Kabar yang menggembirakan ini, datang juga dari pemilik Surabi Romantis, Vikal (36), yang berjualan surabi di kawasan kebun teh, Desa/Kecamatan Ciater Subang.
Baca Juga: Yuk Wisata ke Kaki Gunung Tangkuban Parahu, Tak Menguras Kantong!
Meskipun, jongko surabinya berada di pedalamam kebun teh, tapi pengunjungnya cukup bejibun. Bahkan, setiap bulannya omzet surabi ini semakin melejit.
"Alhamdulillah, meskipun masih pandemi, tapi penyintas surabi tetap ramai," ujar Vikal kepada JurnalGaya.
Vikalmengatakan, jongko usahanya ini dinamam surabi romantis. Karena, awalnya dia hanya berjualan dengan sang istri Eva (35). Awalnya, pada 2006 lalu di kawasan itu, Vikal dan Eva jualan surabi, di bahu jalan perkebunan teh yang menghubungkan Panaruban dan Ciater ini, hanya berdua.
Baca Juga: Bahaya! Bertekstur Tajam, Abu Vulkanik Merapi Bisa Rusak Permukaan Candi Borobudur
Saat itu, belum ada yang jualan lainnya. Ternyata, surabinya ini banyak yang menggandrungi, meskipun tempatnya cukup jauh dari akses utama jalan raya.
Sampai saat ini, omzet Vikal melejit hinggal mencapai Rp 20 juta per bulan. Adapun surabi yang dijajakannya, banyak varian rasa. Untuk yang gurih, ada rasa sambal oncom pedas, telor dan keju, dan keju.
Kemudian, untuk yang manis, ada rasa gula kinca, coklat pisang keju, dan pisang keju. Harganya, tentu sangat cocok dikantong. Yakni, dari yang termurah Rp2000 sampai termahal Rp10 ribu per satuannya.
Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Minggu 15 November 2020, Andin Menangis Dapat Kejutan Romantis, Baper Parah!
