SAH! Joe Biden Jadi Presiden Amerika Serikat Ke-46

7 Januari 2021, 23:58 WIB
Joe BIden resmi ditetapkan sebagai Presiden AS dari hasil Kongres yang digelar dalam suasana demo ricuh dan menewaskan empat orang. /Tangkap layar Instagram.com/@joebiden

 

JURNAL GAYA - Kerusuhan rupanya gagal menghentikan Kongres Amerika Serikat untuk mengesahkan Joe Biden dan Kamala Haris menjadi Presiden dan Wakil Presiden baru.

Donald Trump Harus tersingkir dengan sangat menyakitkan, bahkan seteah pengumuman suara sah diumumkan lembaga pemilihan, ia bertubi-tubi mencuitkan kecurangan tak berdasar di akun pribadinya.

Kongres secara resmi mengesahkan kemenangan Joe Biden dari Partai Demokrat, pada Kamis, 7 Januari 2021 waktu AS.

Baca Juga: Positif COVID 19, Hakim Tunda Sidang Vicky Prasetyo Satu Bulan Kedepan

Gedung Putih kemudian merilis pernyataan dari Trump yang menjanjikan "transisi yang tertib" pada 20 Januari saat Biden akan dilantik sebagai presiden.

Kongres telah melanjutkan tugas dalam mengesahkan kemenangan suara elektoral yang diperoleh Biden pada Rabu usai pemandangan yang kisruh terjadi di Gedung Capitol, dengan perdebatan yang terulur lama hingga Kamis dini hari waktu setempat.

Usai perdebatan, Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat menolak dua keberatan terhadap penghitungan suara dan mengesahkan suara elektoral final dengan perolehan 306 suara untuk Biden dan 232 suara untuk Trump.

Baca Juga: Diduga Tertular dari Pacarnya, Vicky Prasetyo Dinyatakan Positif COVID 19

Wakil Presiden Mike pence, dalam mengumumkan total akhir suara yang mendukung kemenangan Biden, mengatakan bahwa pengesahan itu "akan dianggap sebagai pernyataan yang memadai dari orang-orang yang terpilih sebagai presiden dan wakil presiden Amerika Serikat."

Presiden Joe Biden dan Wapres terpilih Kamala Harris akan dilantik bersamaan pada 20 Januari 2021.

Kerusuhan yang mengganggu proses pengesahan hasil Pilpres terganggu dengan berhasil masuknya para demonstran ke dalam gedung Kongres, sehingga aparat keamanan memprioritaskan pengamanan anggota Kongres dan Wapres Mike Pence.

Baca Juga: Boyong Masa Depan Islam, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama Harus Lebih Mesra

Kerusuhan yang disemangati oleh Trump, telah berhasil para perusuh memaksa menerabas barikade keamanan lokal, merusak jendela dan memanjat tembok untuk berusaha masuk ke Gedung Capitol.

Fakta menyeduoihkan usai kerusuhan berangsur-angsur mereda, pihak kepolisian menyebutkan empat orang meninggal dunia dalam kekisruhan itu - satu dari tembakan dan tiga akibat keadaan darurat medis - serta 52 orang telah ditangkap.

Sejumlah perusuh mengepung ruang majelis DPR saat para anggota parlemen berada di dalam, menggedor-gedor pintu dan memaksa penundaan debat terkait pengesahan itu.

Baca Juga: Tembus Rekor, Hari ini Jumlah Positif COVID 19 Tembus 9.321 kasus, Efek Libur Nataru

Para petugas keamanan menumpuk perabotan untuk menahan pintu ruang majelis dan mengeluarkan senjata api sebelum membantu para anggota parlemen dan sejumlah pihak lain melarikan diri.

Serangan terhadap Capitol merupakan puncak dari retorika yang memecah belah dan meningkat selama berbulan-bulan seputar pemilu pada 3 November, dengan presiden dari partai Republik berulang kali membuat klaim palsu bahwa pemungutan suara itu dicurangi dan mendesak para pendukungnya untuk membantu membalikkan kekalahannya.

Trump bersikeras membuat klaim palsu bahwa dia telah memenangkan pemilu, bahkan ketika dia mengatakan transisi akan teratur.

Baca Juga: 6 Kandungan Skincare Ini Bakal Jadi Trend 2021, Salah Satunya Tanaman Herbal asal Korea

"Meskipun saya sama sekali tidak setuju dengan hasil pemilu, dan fakta menunjukkan kepada saya, namun akan ada transisi yang tertib pada 20 Januari," katanya dalam pernyataan yang diunggah di Twitter oleh juru bicara Gedung Putih Dan Scavino.***

 

Editor: Qiya Ameena

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler