Wapres Ma’aruf Amin Minta Semua Pihak Kolaborasi Tangani Bencana Banjir

13 Februari 2021, 16:30 WIB
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menekankan untuk bersama-sama berkolaborasi dalam menangani bencana alam. /Dokumen Humas Pemprov Jabar

JURNAL GAYA – Wakil Presiden Ma’ruf Amin menekankan untuk bersama-sama berkolaborasi dalam menangani bencana alam. Untuk itu, dirinya pun mengajak semua pihak turun langsung membantu mengatasinya.

Baca Juga: INNALILLAHI, Masjid di Pacitan Terseret Banjir Hingga Terbawa ke Tengah Laut

Hal ini diungkapkan Wapres saat mengunjungi lokasi banjir di Kabupaten Subang dan Karawang, Sabtu 13 Februari 2021. "Penanganan bencana membutuhkan optimisme untuk perbaikan kedepan pascabencana. Seperti pembangunan infrastruktur yang lebih baik, aman, serta membangun budaya masyarakat yang sadar dan waspada terhadap bencana," harap Wapres.

Baca Juga: Peran Vital Bendungan Sebagai Pengelola Air Untuk Mengendalikan Banjir

Diakui Ma’aruf, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam menangani bencana banjir kali ini. "Tentunya penanganan bencana tidak bisa oleh pemerintah sendirian, organisasi selain pemerintah seperti swasta diharapkan memberikan kontribusinya. Mari sama-sama mengupayakan, pemulihan pascabencana," ungkapnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Punya 12 Proyek Atasi Banjir Minta Waspada Hadapi Cuaca Ekstrem, Apa Saja?

Menurut Wapres RI, kolaborasi semua pihak dapat mengakselerasi rekonstruksi dan rehabilitasi pascabencana.  "Saya lihat di lokasi pasca banjir Subang dan Karawang, kerja sama Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, sudah ada pelibatan masyarakat dan relawan seperti dalam pendirian posko gawat darurat, distribusi bantuan, dan yang lainnya," katanya.

Sementara itu,  Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengatakan Provinsi Jabar merupakan daerah rawan bencana. Semua jenis kebencanaan, mulai dari banjir, longsor, gempa bumi, sampai tsunami, berpotensi terjadi di Jabar. "Provinsi Jabar risiko tinggi (bencana), setiap tahun selalu ada bencana, baik bencana alam dan nonalam," kata Uu.

Baca Juga: Terjang Pemukiman Warga, Banjir Bandang di Garut Kian Membesar

Dalam menangani bencana, menurut Kang Uu, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar selalu berkoordinasi dan berkolaborasi dengan banyak pihak. Salah satunya pemerintah kabupaten/kota.  "Dengan sigap, Gubernur Jabar memberikan instruksi dan tindakan yang diperlukan dalam setiap penanganan bencana," ucapnya.

Uu menyatakan, selain karena curah hujan, kerusakan lingkungan akibat penambangan ilegal menjadi faktor penyebab bencana di Jabar. Oleh karena itu, Pemda Provinsi Jabar intens melakukan sidak dan menutup penambangan-penambangan ilegal.  "Informasi yang kami terima, kenapa ada air banyak ke Subang, adalah akibat saluran air jebol, penyebabnya di samping curah hujan yang sangat tinggi, juga karena air yang datang ke Subang berasal dari Kabupaten Majalengka, Sumedang, dan Garut," tuturnya.

Baca Juga: ShopeePay Super Online Deals Hadir Meriahkan Momen Imlek di Rumah

Selain itu adanya penambangan liar pasir membuat salahsatu penyebab banjir di Subang. "Setelah kami meneliti, ternyata di aliran sungai dan hulu sungai, di wilayah Sumedang, ditemukan adanya penambangan liar di wilayah Cimalaka," tegasnya. ***

 

Editor: Yugi Prasetyo

Terkini

Terpopuler