Aktivis Lingkungan Hidup Tegur Anies Baswedan, Bang Idin Puji Megawati Rajin Tanam Pohon

20 Februari 2021, 18:16 WIB
Banjir Jakarta yang terjadi hari ini. /PT Jasa Marga

JURNAL GAYA - Aktivis lingkungan hidup DKI Jakarta, Chaerudin meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar tidak menyalahkan air sebagai penyebab banjir di ibu kota yang tak kunjung bisa teratasi.

Disebutkan, semestinya Anies Baswedan merefleksikan diri mengenai apa yang sudah dilakukan dalam menangani permasalahan lingkungan selama ini, khususnya terkait manajemen sungai di Jakarta.

"Mudah-mudahan orang nomor satu DKI denger gua ngomong. Kalau banjir, kita jangan nyalahin airnya, kalinya. Tapi caranya menangani yang mesti dilihat," kata pria yang akrab disapa Bang Idin ini dalam diskusi virtual bertajuk 'Politik Hijau PDIP', Sabtu 20 Februari 2021.

Pria yang sempat menerima penghargaan Kalpataru ini mengatakan, normalisasi sungai bisa menjadi salah satu upaya untuk mencegah banjir.

Baca Juga: Menteri PUPR Pemerintah Siapkan 7 Paket Atasi Banjir Bekasi

Namun Bang Idin mengingatkan agar pemerintah provinsi DKI tak sembarangan menebang pohon dan menggantinya dengan beton.

Bersama kelompoknya, ia mengaku dirinya menanam ribuan pohon bambu di pinggiran Kali Pesanggrahan. Pohon bambu dinilai jenis tanaman yang memiliki kemampuan menahan air, dibanding dengan tanaman lainnya.

"Ada bahasa betawinya jangan nebangin bambu. Pinggir kali itu peradaban kita. Orang kita merdeka juga dari bambu runcing. Maka lestarikan bambu," tukasnya.

Bang Idin juga berpesan soal pentingnya manajemen yang menyeluruh.

Ia pun menyoroti sikap Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri yang dinilainya banyak melestarikan lingkungan dengan menanam pohon hingga pengelolaan daerah aliran sungai.

Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 di Indonesia Kian Mendekati Angka 1,3 Juta Orang

Selain menanam pohon, Bang Idin mengatakan perlu manajemen pengelolaan sampah yang baik. Pihaknya selama ini mengelola sampah Jakarta di wilayah Kali Pesanggrahan.

Sampah ini, menurutnya, bisa dimanfaatkan kembali untuk apa saja, termasuk menjadi pupuk untuk pohon-pohon buah produktif.

"Hal itu yang harus kita akomodasikan ke anak-anak muda. Ayo jangan malu jadi petani. Intinya sampah bisa jadi bagian dari satu perjuangan itu bagi keberkahan," kata Babe Idin.

Seperti diketahui banjir menggenangi sejumlah daerah di Jakarta imbas hujan sejak Sabtu dini hari.

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Bisa Dituntut Secara Perdata Oleh PTPN VIII

Anies sejak jauh-jauh hari sudah menginstruksikan jajarannya agar banjir tidak lebih lama dari waktu enam jam.

Namun begitu, menurut Anies, baik aliran sungai yang surut hingga hujan berhenti harus berjalan bersamaan.

Kondisi itu juga terkendala limpahan air dari kawasan Bogor dan Depok.

"Satu sisi adalah alirannya limpahan, karena kalau teman- teman lihat di bawah, catatan bahwa air kiriman dari kawasan hulu, dan dari kawasan tengah, kawasan hulu itu kawasan Bogor, kawasan tengah itu kawasan Depok, itu sekarang dalam perjalanan ke Jakarta," jelas Anies.

Disebutkan, target surut dalam waktu enam jam semestinya dihitung setelah air di sungai surut atau setelah hujan berhenti.***

Editor: Dini Yustiani

Tags

Terkini

Terpopuler