Dua Pengunjuk Rasa Warga Myanmar Tewas, Facebook Menghapus Laman Milik Junta Militer

22 Februari 2021, 11:14 WIB
Para pengunjuk rasa berbaris untuk menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar. Aksi tersebut akan terus berlanjut. /Reuters TV/REUTERS

JURNAL GAYA - Buntut tewasnya dua orang rakyat Myanmar yang sedang berunjuk rasa menentang kudeta militer, admini Facebook menghapus laman resmi milik militer Myanmar.

Facebook saat ini sangat ketat dengan kebijakan postingan tulisan yang mengandung kekerasan terhadap sesama manusia.

Tulisan-tulisan yang merendahkan atau rasis pun biasanya akan langsung dihapus Facebook.

Baca Juga: Nicky Tirta Santuy Sambil Ngopi di Rumahnya Daerah Kemang yang Kebanjiran Parah  

Admin media sosial Facebook menghapus laman utama militer Myanmar berdasarkan aturan yang melarang hasutan kekerasan, sehari setelah dua pengunjuk rasa terbunuh ketika polisi melepaskan tembakan kepada para demonstran yang menentang kudeta 1 Februari 2021.

"Sejalan dengan kebijakan global kami, kami telah menghapus Halaman Tim Informasi Berita Benar Tatmadaw dari Facebook karena pelanggaran berulang terhadap Standar Komunitas kami yang melarang hasutan kekerasan dan mengoordinasikan tindakan merugikan," kata seorang perwakilan Facebook dalam sebuah pernyataan. Seperti dikutip dari ANTARA.

Militer Myanmar dikenal sebagai Tatmadaw. Halaman 'Berita Benar' tidak lagi tersedia di Facebook pada Minggu.

Baca Juga: Pledis Entertainment Secara Resmi Menyangkal Tuduhan Terhadap Mingyu SEVENTEEN Terkait Bullying

Kantor berita Reuters yang mencoba meminta konfirmasi kepada juru bicara militer Myanmar, tidak mendapat respon atau tanggapan. Panggilan telepon Reuters untuk meminta komentar tidak ditanggapi Junta militer.

Aksi pengunjuk rasa yang terus berolangsung di Myanmar sebagai tanda protes masyarakat, akhirnya memakan korba. Dua orang tewas di kota kedua Myanmar, Mandalay, Sabtu (20 Februari) ketika polisi dan tentara menembaki pengunjuk rasa yang menentang penggulingan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

Peristiwa penembakan itu menjadi hari paling berdarah selama lebih dari dua minggu aksi demonstrasi yang memperjuangkan pembebasan Aung San Suu Kyi dan beberapa anggota partainya.***

Baca Juga: Jumpai Teten Masduki, Shopee Sebut Pedagang Lokal dan UMKM Mendominasi Platform hingga 97 Persen

 

Editor: Qiya Ameena

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler