Dinas Kesehatan Sebut Virus Corona B117 Belum Sampai ke Kota Bandung, Ahyani: Akan Dilacak Secara Optimal

8 Maret 2021, 23:04 WIB
Virus B117 merupakan varian baru corona. /Pexels/CDC/

JURNAL GAYA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung,  memastikan, mutasi terbaru virus corona yakni B117 belum sampai ke Kota Bandung walaupun pemerintah telah mengumumkan bahwa virus itu sudah masuk di Kabupaten Karawang.

"Hingga saat ini belum ada B117 di Kota Bandung, kami belum diminta untuk menyisir lebih lanjut seperti tempat mana, karana kalau ada misalnya ke daerah mana," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara, Senin 8 Maret 2021.

Ahyani menuturkan kasus  mutasi baru virus B117 di Karawang itu ditangani langsung oleh Provinsi Jawa Barat dan pihaknya hingga saat ini belum menerima arahan untuk melakukan pelacakan di Kota Bandung.

Baca Juga: Kaesang dan Nadya Arifta Jadi Sasaran Amukan Ibunda Felicia Tissue, Paman Nadya: Sampai Kunci Mobilnya Disebut
 
Walaupun demikian, kata Ahyani, pihaknya akan tetap mewaspadai penyebaran virus tersebut dengan pelacakan, pengetesan, dan pengobatan dalam penanganan COVID-19 yang terus dioptimalkan.

Hal ini dikarenakan virus tersebut berpotensi menyebar 70 persen lebih cepat dari pada COVID-19 pada umumnya, terlebih tidak tertangani maka virus tersebut bakal menyerang ke sistem fasilitas medis.

"Tentunya fasilitas kesehatan harus disiapkan lebih banyak, sekarang ya mulai dicegah dan ditangani dari garda paling depan saja  yakni protokol, fatalitasnya sama cuma penyebarannya lebih cepat," ujar Ahyani.

Baca Juga: Janji Bakal Maafkan Moeldoko, Ketum Partai Demokrat AHY: Once A Soldier, Always Be A Soldier

Menurutnya pelaksanaan vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat tidak akan sia-sia karena masih relevan untuk menangkal virus B117.

"Virus ini tetap COVID-19, tetap rumpun COVID-19 namum varian genomenya berbeda, kan dari dulu sudah diwanti-wanti, COVID-19, ini punya smart dan speed. Sehingga itu bisa berubah bentuk," katanya.
[8/3 22.16] Antara Ajat: Sebanyak 1.600 dosen dan tenaga pendidik IPB disuntik vaksin COVID-19

Sebanyak 1.600 dosen dan tenaga pendidik Institut Pertanian Bogor (IPB) menjalani penyuntikan vaksin COVID-19 dosis pertama di Kampus IPB, Kota Bogor, Senin 8 Maret 2021.

Baca Juga: Sempat Melandai, Kasus Covid-19 di Indonesia Hari Ini Bertambah 6.894

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil turut menyaksikan vaksinasi sekaligus memberikan sambutan via konferensi video dari Gedung Pakuan, Kota Bandung.

Kang Emil sapaan Ridwan Kamil, menyambut baik vaksinasi COVID-19 tersebut. Ia pun berharap kegiatan tersebut menjadi pembuka vaksinasi bagi dosen dan tenaga pendidik.

"Saya menyambut baik vaksinasi ini, semoga menjadi pembuka rutinitas vaksinasi," kata Kang Emil.

Baca Juga: PRMN Susun Modul Uji Kompetensi Wartawan, Bertujuan Perkuat Kualitas Jurnalisme

Kang Emil menuturkan, jika penyuntikan vaksin hanya berlangsung di Puskesmas dan fasyankes, maka vaksinasi COVID-19 akan selesai dalam waktu yang lama. Gedung-gedung serba guna dibutuhkan untuk mempercepat vaksinasi COVID-19, seperti gedung di perguruan tinggi.

"Maka kalau mau berhasil vaksinasi perbanyak gedung-gedung besar yang kita sebut sentra vaksinasi (tempat pelayanan vaksinasi)," ucapnya.

Oleh karena itu, Kang Emil mengapresiasi Rektor IPB Arif Satria yang menggunakan gedung-gedung besar sebagai tempat penyuntikan vaksin. Ia pun berharap IPB dapat meminjamkan gedung-gedung besar untuk vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat umum.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Mahfud MD Terkesan Berbicara Bak Juru Bicara Moeldoko

"Kalau bisa, IPB terus meminjamkan gedungnya untuk penyuntikan masyarakat umum, saya titip dua daerah Kota dan Kabupaten Bogor," tuturnya.

Selain itu, Kang Emil melaporkan bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro berhasil menekan laju penularan COVID-19 dan menurunkan tingkat keterisian rumah sakit.

Kang Emil berharap, dengan PPKM Mikro dan vaksinasi COVID-19, pemulihan ekonomi dapat berjalan optimal, serta kegiatan belajar mengajar bisa dilakukan secara tatap muka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Baca Juga: Almisbat Desak Moeldoko Mundur Secara Sukarela, JoMan: Kalau Moeldoko Diberhentikan Nanti SBY Girang

"Seiring dengan PPKM Mikro yang menurut kami berhasil menekan kasus, kita berharap vaksinasi juga secepatnya selesai sehingga pemulihan ekonomi termasuk tatap muka pendidikan bisa cepat terlaksana," ucapnya.

Sementara itu, Rektor IPB Arif Satria mengatakan bahwa 1.600 dosen dan tenaga pendidik yang menjalani vaksinasi COVID-19 merupakan warga yang berdomisili di Kota Bogor. Vaksinasi berlangsung dari pukul 08:00 WIB.

"Jumlah yang divaksin hari ini 1.600 orang merupakan dosen dan tenaga pendidik yang berdomisili di Kota Bogor," kata Arif.

Baca Juga: Anies Baswedan Larang Warga DKI Jakarta Pelesiran di Masa Liburan

Saat ini, total dosen di IPB mencapai 1.200 orang. Sementara tenaga pendidik mencapai 2.500 orang. Arif berharap semua dosen dan tenaga pendidik IPB dapat segera menjalani vaksinasi COVID-19.

"Kami harapkan jumlah ini bisa dimaksimalkan sehingga kita bisa mendukung untuk kebutuhan kuliah tatap muka mulai September. Kami juga berharap agar mahasiswa bisa segera divaksin karena akan membuat kuliah tatap muka berjalan baik," tuturnya.

Editor: Dini Yustiani

Tags

Terkini

Terpopuler