Terungkap, Inisiator KLB Deli Serdang Siapkan Moeldoko Untuk Bertempur dengan SBY

18 Maret 2021, 22:23 WIB
Saat Moeldoko dilantik menjadi Panglima TNI oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. /Twitter.com/@SBYudhoyono

JURNAL GAYA  - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang Muhammad Rahmad mengungkapkan alasan Moeldoko dipinang menjadi ketua umum.

”Pertama, karena kita berpikir Pak Moeldoko jenderal bintang 4,” katanya pada pada tayangan video YouTube kanal Akbar Faizal Uncencored, Kamis malam, 18 Maret 2021.

Sebagai jenderal bintang empat, ia mengatakan, Moeldoko dipandang sebagai sosok yang tepat dalam pertempuran dengan kubu Cikeas.

”Kami pandang Pak Moeldoko mampu menghadapi Pak SBY, yang sama-sama bintang 4 walaupun hadiah,” ucap mantan Wakil Direktur Eksekutif DPP Partai Demokrat 2010-2015 itu.

Baca Juga: Polisi Dapat Teror Usai Tangkap 22 Terduga Teroris

Untuk yang kedua kedua, Rahmad mengatakan bahwa timbul simpati dari para senior dan pendiri Partai Demokrat ketika Moeldoko membantu meringankan beban kader partai yang terkena musibah banjir di Kalimantan.

”Kita kan ingin mengangkat kembali elektabilitas Partai Demokrat yang terus merosot, maka setelah melihat beliau mau bantu kader, para senior punya gagasan bagaimana kalau Pak Moeldoko diminta pimpin Demokrat, mungkin beliau mau," ujarnya.

Baca Juga: Belum Deal, Ternyata Piala Menpora Sampai Sekarang Belum Memiliki Sponsor Utama. Efek Pandemi?

Diebutkan, desakan KLB tersebut sebenarnya bukan terjadi secara mendadak melainkan sudah direncanakan jauh-jauh hari.

"Desakan KLB kan sebenarnya sudah lama,” tutur Rahmat.

Disebutkan, sekitar Oktober 2020 keinginan itu pun disampaikan kepada Moeldoko.

”Waktu itu Pak Moeldoko menolak. Beliau baru benar-benar bersedia pada tanggal 4 Maret lalu," katanya.

Baca Juga: BLACKPINK dan BTS Disebut Korban Eksploitasi Layaknya Perbudakan

Manurutnya, Moeldoko baru mau setelah Ketua Majelis Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menuduhnya sebagai otak dibalik rencana Kudeta Partai Demokrat.

"Itu setelah ditantang Pak SBY. Maksudnya dituduh sebagai otak di balik kudeta dan diberitakan secara masif. Bahkan Pak SBY mengatakan menyesal pernah mengangkat beliau, itu kan menyakitkan,” ujarnya.***

Editor: Dini Yustiani

Sumber: YouTube Sobat Dosen

Tags

Terkini

Terpopuler