Buntut Ucapan Arteria Dahlan, Gubernur dan Inohong Jabar Berkumpul di Tahura

25 Januari 2022, 19:31 WIB
/

JURNAL GAYA,- Ucapan Arteria Dahlan yang dinilai telah menghina masyarakat sunda menjadi perhatian serius para tokoh dan inohong di Jawa Barat. Bahkan para inohong, sesepuh, akademisi, budayawan Sunda, serta stakeholders lain berkumpul dan bertemu guna menyikapi berbagai isu yang berkaitan dengan kejawabaratan atau kesundaan di Taman Hutan Raya (Tahura) Ir H Djuanda, Bandung, Selasa (25/1/2022).

Pertemuan para tokoh sunda pun seiring dengan diresmikannya In-Cast (Injabar Podcast). Kali ini In-Cast spesial mengambil tema "Saya Sunda, Saya Indonesia" diselenggarakan Institut Pembangunan Jawa Barat (Injabar) dan media Pikiran Rakyat.

Dalam kesempatan tersebut Gubernur Jawa Ridwan Kamil mengungkapkan, momentum kebhinekaan yang dipicu satu peristiwa saat ini harus dirawat oleh semua pihak.

Baca Juga: Emil, Ucapan Arteria Dahlan Bisa Picu Perpecahan Persatuan Bangsa

Seperti diketahui, masalah kebhinekaan kini tengah menjadi sorotan pasca-ucapan salah seorang anggota DPR yang menyudutkan etnis Sunda. Para inohong Jabar seperti, Popong Otje Djundjunan, Tjetje Padmadinata, Didi Turmudzi, hingga Budi Dalton merasa geram dengan pernyataan Arteria Dahlan danmenyampaikan sikap dan sarannya terkait peristiwa itu.

Kajian dari para budayawan dan inohong tersebut kemudian dititipkan kepada Injabar untuk dijadikan rumusan kebijakan pemerintah.

"Saya titipkan ke Injabar sebagai salah satu forum untuk menguatkan hal tersebut," ucap Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Menurut Kang Emil, saat ini masyarakat Indonesia khususnya Jabar harus tetap fokus pada hal yang sifatnya membangun dan tidak terganggu oleh situasi yang mengoyak kebhinekaan.

"Kita tahu selain kejadian Arteria, sekarang ada lagi yang ramai, jangan sampai situasi itu mengoyak kebhinekaan," ujarnya.

Baca Juga: Masyarakat Sunda Merespon Arteria Dahlan, Hari ini Ormas Gema Pasundan Akan Turun ke Jalan

Kang Emil pun menyesalkan kejadian tersebut yang kini tertuju pada etnis Kalimantan. Ia berharap agar bangsa ini tidak banyak membahas hal-hal yang berpotensi mengganggu kebhinekaan. Melainkan harus fokus membangun Indonesia bersama-sama.

"Itu juga sangat disesalkan karena pada dasarnya hidup ini ada pilihan termasuk pilihan kata yang sama argumentasinya namun tidak menyakiti. Tapi kalau dipilih kalimat yang mungkin menjadi multitafsir, menyinggung bangsa kita akan sibuk waktunya membahas hal-hal seperti itu dibanding kemampuan untuk membangun," ungkap Kang Emil.

Injabar sendiri merupakan lembaga atau wadah pemikir (think tank) yang didirikan oleh Ridwan Kamil yang memfasilitasi implementasi hasil riset sebagai dasar pengambilan keputusan. Injabar yang merupakan perpanjangan tangan dari Universitas Padjadjaran ini dipimpin oleh Profesor Keri Lestari.

Editor: Agus Hermawan

Tags

Terkini

Terpopuler